Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Pengamat: Insentif Sepeda Motor Listrik Harus Berjalan dengan Program Lain

Ada empat tantangan yang akan dihadapi saat pemberian insentif jika tidak dibuat secara matang, utamanya masalah baterai yang belum standar.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pengamat: Insentif Sepeda Motor Listrik Harus Berjalan dengan Program Lain
TRIBUN SUMEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Motor listrik. Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, mengatakan pemberian insentif tidak bisa berjalan sendiri. Program pendukung tersebut seperti adanya kepastian insentif penambahan daya pada rumah yang menggunakan listrik 450 Watt sampai 900 Watt dengan lama pengisian hingga penuh antara 3-4 jam yang notabene merupakan segmentasi terbesar dari pengguna sepeda motor. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Indonesia tengah menantikan insentif mengenai pembelian kendaraan listrik yang akan dirilis pemerintah.

Tujuan dari pemberian insentif ini ialah untuk mendorong peralihan masyarakat yang menggunakan kendaraan konvensional berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik.

Pengamat Otomotif sekaligus Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, mengatakan pemberian insentif tidak bisa berjalan sendiri.

Baca juga: Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Naik Jika Insentif Sudah Diumumkan

"Insentif ini tidak bisa dijalankan secara mandiri, harus didukung dengan berbagi program seperti disampaikan di atas," tutur Yannes kepada Tribunnews, Selasa (7/2/2023).

Program pendukung tersebut seperti adanya kepastian insentif penambahan daya pada rumah yang menggunakan listrik 450 Watt sampai 900 Watt dengan lama pengisian hingga penuh antara 3-4 jam yang notabene merupakan segmentasi terbesar dari pengguna sepeda motor.

Bukan hanya fokus pemberian insentif, pemerintah juga dirasa perlu melihat beberapa tantangan yang masih ada dalam transisi penggunaan sepeda motor listrik.

Berita Rekomendasi

Yannes menyebut ada empat tantangan yang akan dihadapi saat pemberian insentif jika tidak dibuat secara matang, utamanya masalah baterai yang belum standar.

"Pertama, kualitas baterai yang buruk berpotensi tidak dapat menyimpan daya listrik yang cukup bagi sepeda motor untuk menempuh jarak minimum standar sekitar 40-50 km per-charge," terangnya.

Kedua, kualitas baterai yang buruk berpotensi meledak dan terbakar yang dapat mencelakakan manusia, serta membakar harta benda lainnya.

Ketiga, kualitas kontroler yang buruk juga berpotensi membuat sepeda motor sering mogok.

Keempat, kualitas lectric drivetrain yang buruk berpotensi membuat sepeda motor sering mogok dan baterai cepat habis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas