Tesla Bangun Pabrik Baterai Listrik Jenis Megapack di Shanghai
Megapack merupakan baterai listrik lithium-ion dengan daya besar yang dapat membantu menstabilkan jaringan energi kendaraan Tesla.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Tesla Inc. mengumumkan rencananya membangun pabrik baterai listrik jenis megapack di Shanghai, China.
“Tesla akan membangun pabrik di Shanghai untuk membuat produk penyimpanan energi Megapack,” sebut Xinhua, Minggu (9/4/2023).
Rencana investasi Tesla ini diumumkan di tengah memanasnya hubungan geopolitik antara pemerintah Amerika Serikat dan China pasca penembakan balon yang diduga jadi alat mata-mata Pemerintah China yang terbang di atas langit Amerika Serikat.
Imbas insiden tersebut sejumlah perusahaan AS, termasuk Apple mulai meninggalkan kontrak kerjasama investasi dengan pemerintah China untuk menghindari sanksi tegas dari pemerintah AS.
Tesla tampaknya tak terpengaruh dengan ancaman tersebut, produsen supercar milik Elon Musk ini justru makin optimis menggandeng pemerintah China untuk mewujudkan ambisi Tesla membangun pabrik baterai listrik megapack agar dapat menguasai pasar global.
Berbeda dengan produksi baterai lainnya, megapack merupakan baterai listrik lithium-ion dengan daya besar yang dapat membantu menstabilkan jaringan energi kendaraan Tesla.
Daya penyimpanannya yang cukup besar membuat baterai megapack diklaim mampu memberikan suplai daya kepada 3.600 rumah selama satu jam.
Lewat penandatanganan kontrak kerjasama yang dihadiri Senior Vice President of Automotive Tesla yakni Tom Zhu, Vice President Tesla Tao Lin dan Wakil Walikota Shanghai Wu Qing.
Baca juga: Pengiriman Mobil Listrik Tesla Naik 36 Persen di Kuartal I 2023
Nantinya pabrik baterai listrik megapack akan mulai di bangun pada kuartal ketiga tahun 2023 dan memulai produksi pada kuartal kedua 2024, seperti yang dikutip dari Reuters.
Dengan hadirnya pabrik baru ini, Tesla diperkirakan dapat memproduksi 10.000 unit Megapack per tahun, atau setara dengan penyimpanan energi sekitar 40 gigawatt jam.
Baca juga: Gegara Baut Kendur, 3.470 Kendaraan Tesla Model Y Ditarik Dari Pasar AS
Ekspansi Tesla di kawasan Asia Tenggara bukan lah kali pertama yang dilakukan Elon Musk, produsen supercar ini telah berulang kali menyuarakan pelebaran bisnis dengan membangun beberapa pabrik kendaraan seperti di Korea Selatan.