Membandingkan Rangka eSAF dengan Rangka Underbone, Begini Hasilnya
PT Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan inovasi baru ini pada 2019 dan saat itu rangka eSAF pertama kali digunakan pada skutik Honda Genio
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini jagad maya dihebohkan dengan patahnya rangka sepeda motor Honda.
Tak hanya patah, rangka sepeda motor Honda keluaran terbaru juga ada yang berkarat dan keropos.
Usut punya usut, rangka sepeda motor Honda keluaran terbaru ini disebut eSAF. Adapun eSAF sendiri memiliki kepanjangan Enhanced Smart Architecture Frame.
Baca juga: Daftar Harga dan Cara Beli Rangka eSAF di AHASS
Dari sekian banyaknya kasus mengenai keropos dan berkaratnya rangka motor keluaran terbaru Honda, Institut Mekanik Motor Indonesia atau IMMI mencoba untuk membandingkan rangka eSAF dengan rangka underbone.
Melalui postingan video yang dibagikan oleh akun Instagram @gridoto, IMMI melakukan perbandingan menggunakan motor Honda Beat tahun 2022 dengan rangka eSAF dan Beat tahun 2012 dengan rangka underbone.
Hasilnya pun terlihat sangat berbeda, di mana rangka Honda Beat yang menggunakan eSAF cenderung mudah berkarat pada bagian las-lasan. Kemudian dari sisi kekokohan, rangka eSAF ini juga dinilai kurang tebal jika dibandingkan dengan rangka underbone.
“Produsen dan Quality Control harus memikirkan kembali kualitas rangkanya,” kata Sunarya, guru dan pengajar di IMMI.
Dia pun menyarankan produsen motor Honda untuk melapisi pada bagian las-lasan tersebut dengan menggunakan cat yang tebal agar tidak menimbulkan karat.
Sebagaimana diketahui, PT Astra Honda Motor (AHM) memperkenalkan inovasi baru ini pada 2019 dan saat itu rangka eSAF pertama kali digunakan pada skutik Honda Genio.
Baca juga: Heboh Rangka eSAF Motor Honda Keropos, Pengamat Sayangkan Reaksi AHM: Komunikasinya Kurang Tepat
AHM mengklaim rangka eSAF ini memiliki sejumlah keunggulan.
Dilansir dari Kompas.com, berikut keunggulan dari rangka eSAF Honda:
1. Bobot lebih Ringan
Pembuatan rangka ini bukan lagi menggunakan pipa tetapi pelat baja yang ditekuk dan dipres, kemudian di las laser sehingga ada lipatan atau tulang di sisi-sisinya.
Sebanyak 34 komponen dihilangkan dalam penggabungan ini, sehingga rangka tampak lebih simpel.
Secara bentuk, rangka hanya terdiri dari rangka utama (underbone) dan tambahan dua tulang bagian belakang (sub frame).
Oleh karena itu, bobot rangka jadi lebih ringan 8 persen dibanding rangka skutik Honda sebelumnya.
2. Lebih Kuat dan Minim Deformasi
Meskipun lebih ringan, eSAF diklaim memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan rangka sebelumnya, karena menggunakan bahan steel atau baja.
Lalu, proses penyatuan yang menggunakan alat las laser (laser welding) juga diyakini bisa meminimalisir deformasi atau perubahan bentuk. sehingga waktu produksi menjadi lebih efisien.
3. Kapasitas Bagasi dan Tangki BBM Lebih Besar
Rangka eSAF mampu memberikan pemanfaatan ruang yang semakin efisien, dalam hal ini adalah luas bagasi dan tangki bahan bakar.
Bila membandingkan Honda Genio dengan BeAT, yang dimensi dan kapasitas mesinnya sangat mirip, luas bagasi Genio lebih besar 3 liter dan tangki bahan bakarnya berbeda 0,2 liter.
4. Hemat Bahan Bakar
Bobot kendaraan berbanding lurus dengan konsumsi bahan bakar. Oleh sebab itu, penggunaan rangka eSAF diklaim mampu membuat penggunaan bahan bakar lebih efisien.
Hingga saat ini, rangka eSAF telah digunakan di beberapa skutik Honda, seperti Honda Beat keluaran 2020 ke atas, Honda Genio (2019 hingga sekarang), Honda Vario 160, dan Honda Scoopy (2020 hingga sekarang).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.