Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Sudah Ada BYD, Luhut Tak Lagi Tunggu Investasi Tesla

Dengan adanya investasi dari BYD, Indonesia tentu tidak perlu menunggu investor besar lainnya untuk mengembangkan kendaraan listrik

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
zoom-in Sudah Ada BYD, Luhut Tak Lagi Tunggu Investasi Tesla
Lita Febriani
Thrive Drive BYD Seal di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrikan otomotif raksasa dari China, BYD, telah menanamkan komitmen investasi di Indonesia sebesar 1,3 miliar dolar AS, setara Rp 20 triliun.

Hal ini tentu akan mengakselerasi upaya Indonesia untuk mencapai netralitas karbon pada 2060, terlebih BYD juga merupakan produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.

Dengan adanya investasi dari BYD, Indonesia tentu tidak perlu menunggu investor besar lainnya untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia, termasuk Tesla.

Baca juga: Spesifikasi BYD Seal, Sedan Listrik Mewah Mampu Melaju Hingga 650 Km Sekali Cas

Tesla sendiri dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia, namun rencana tersebut sejak beberapa tahun ke belakang belum juga terealisasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pemerintah sudah tidak lagi menunggu masuknya investasi Tesla, sebab sudah memiliki BYD.

"Kita sudah ada BYD kok, BYD juga enggak jelek, bagus," tutur Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Berita Rekomendasi

Meski tidak menunggu lagi, pemerintah tetap membuka peluang investasi datang dari berbagai macam pelaku industri, termasuk Tesla, jika Elon Musk berubah pikiran.

"Kalau Tesla mau datang silahkan, kalau dia enggak mau datang ya silakan juga," ucap Luhut.

Baca juga: BYD Kebut Pembukaan Dealer, Hingga Februari Sudah Ada 8 Outlet

Menurut Luhut, Tesla akan berinvestasi ke Indonesia dengan membangun fasilitas pengolahan bahan baku untuk baterai mobil listrik. Kabarnya, investasi ini akan dikerjakan Tesla bersama Ford.

Selain itu, Tesla juga akan bekerja sama dengan produsen nikel di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO), untuk menyediakan pasokan bahan baku dari komoditi tambang yang belum bisa disebutkan jenis produknya.

"Ya dia lihat nanti produk apa yang dia mau, kita lihat saja, tunggu," ungkap Menteri Koordinator Marves.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas