Jika Tak Ingin Kena PPN Baru, Toyota Ingatkan Konsumen Akan Hal Ini
Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN akan segera diberlakukan kurang dari satu bulan, tepatnya mulai 1 Januari 2025.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN akan segera diberlakukan kurang dari satu bulan, tepatnya mulai 1 Januari 2025.
Bagi konsumen yang ingin menghindari kenaikan tersebut, Toyota menyarankan untuk mulai merealisasikan pembelian di momen ini.
Hal ini didasarkan karena adanya waktu libur natal dan tahun baru, dimana kebanyakan instansi pemerintah akan libur, sehingga pengurusan pajak kendaraan baru akan sedikit tertunda.
Baca juga: Soal Daftar Barang Mewah Kena PPN 12 Persen, Menko Airlangga: Masih Pembahasan
Ujungnya, dealer pun akan menerapkan tarif baru jika waktu pengurusan surat-surat tersebut lewat dari Desember ini.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, menyampaikan saat ini beberapa model kemungkinan sudah mulai cut off atau menunda pesanan.
"Akan tergantung dari Bapenda dan kepolisian yang mengurus mengenai pajak dan STNK, Jadi ada daerah yang CBU (Completely Built Up) misalnya, awal bulan sudah mulai ngerem dan menginformasikan kepada customernya bahwa kalau belinya di tanggal-tanggal ini, kemungkinan pengurusan surat dan pajak akan menyebrang tahun," tutur Anton dalam acara Melaju dengan Rangga Journalist Test Drive di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/12/2024).
Jika pengurusan surat-surat kendaraan sudah melewati ke tahun depan, dipastikan pajak yang diterapkan akan mengikuti yang berlaku di tahun tersebut.
"Kalau nyebrang tahun, berarti ada potensi kenaikan kira-kira segini. Kita informasikan kepada customer. Jadi customer juga sudah aware dan akan ada dua pilihan," jelasnya.
Baca juga: Ketua Banggar DPR: Pemberlakuan PPN 12 Persen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Lebih lanjut menurutnya, saat ini konsumen sebagian ada yang menunggu soal kenaikan pajak dan kenaikan tarif pembelian roda empat terbaru.
"Sekarang ada customer yang wait and see juga. Di akhir tahun, mudah-mudahan tidak terlalu mengganggu pencapaian kita di bulan ini," ucap Anton.