Di Balik Mundurnya Nissan dari Rencana Megamerger, Honda Ingin Jadikan Anak Usaha
Nissan mundur dari kesepakatan rencana megamerger senilai 60 miliar dolar AS dengan produsen mobil Honda.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM - Nissan dikabarkan mundur dari kesepakatan rencana megamerger senilai 60 miliar dolar AS dengan produsen mobil Honda.
Batalnya Nissan dalam merger tersebut akibat dari rencana Honda yang ingin menjadikan perusahaan tersebut sebagai anak usaha.
Rencana yang berubah di pertengahan jalan itu tidak sesuai dengan semangat diskusi awal untuk merger yang setara antar kedua perusahaan.
Sebelumnya, kedua produsen mobil tersebut menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada bulan Desember 2024 untuk menjajaki kemungkinan penggabungan.
Pada pembicaraan awal, kedua perusahaan akan mengarah pada pembentukan perusahaan induk bersama yang disebutkan di atas.
Melansir Reuters, Honda yang nilai pasarnya sekitar 7,92 triliun yen atau 51,90 miliar dolar AS atau lebih besar lima kali dari Nissan yang hanya 1,44 triliun yen, semakin khawatir tentang kemajuan saingannya tersebut.
Baca juga: Perundingan Buntu, Nissan-Honda Batalkan Rencana Merger Bernilai 60 Miliar Dolar AS
Prospek merger yang gagal menambah posisi sulit Nissan yang kabarnya juga akan memangkas 9.000 karyawan dan mengurangi produksi 20 persen dari kapasitas global.
Nissan menjadi produsen kendaraan yang terpukul paling keras jika dibanding sejumlah pesaingnya karena tren minat konsumen beralih ke mobil listrik.
Ini karena kinerja Nissan tidak kunjung pulih sepenuhnya setelah bertahun-tahun krisis yang dipicu oleh penangkapan dan pemecatan mantan ketua aliansi Nissan-Renault, Carlos Ghosn pada tahun 2018.
"Berita yang mengatakan bahwa Nissan tidak ingin menjadi anak perusahaan Honda tampaknya menyoroti bahwa kontrol merupakan isu yang kontroversial."
"Tanpa bisa memegang kendali, Honda tampaknya akan meninggalkannya," ungkap Analis Otomotif Jepang di Perusahaan Pialang CLSA Christopher Richter dikutip dari Reuters.
Baca juga: Honda dan Nissan Merger, Bakal Jadi Raksasa Otomotif Terbesar Dengan Valuasi 54 Miliar Dolar AS
Mitra aliansi jangka panjang Nissan, produsen mobil Prancis Renault menyatakan akan dengan penuh semangat membela kepentingan grup dan para pemangku kepentingannya.
Renault saat ini memiliki 36 persen saham Nissan, termasuk 18,7 persen melalui perusahaan Prancis, sebelumnya mengatakan akan terbuka pada prinsipnya terhadap merger.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.