Alasan Mobil Listrik Tidak Boleh Diderek Ketika Kehabisan Daya Baterai di Jalan
Mobil listrik yang sedang kehabisan daya bateran dan mogok sebaiknya jangan diderek.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik mobil listrik semakin banyak di Indonesia. Tahun lalu, penjualan mobil listrik baru hampir mencapai 45.000 unit, yang tentunya menambah populasi kendaraan hemat energi tersebut di Indonesia.
Dengan jumlah yang kian bertambah, pengetahuan mengenai mobil listrik juga harus semakin mendalam. Yang paling dasar, saat kendaraan habis daya tidak boleh diderek seperti mobil bensin.
Kepala Bengkel Dealer Hyundai Gowa Fatmawati Boby Sihombing, menjelaskan untuk mobil listrik yang sedang kehabisan daya bateran dan mogok sebaiknya jangan diderek.
Pemilik mobil disarankan segera menghubungi call center agar mendapatkan bantuan penanganan.
"Sebaiknya yang pertama harus hubungi call center dulu, supaya dibantu. Kalau di mobil Hyundai ada tombol SOS tinggal pencet itu langsung terhubung ke call center," jelas Boby di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Mobil listrik yang sudah tidak bisa jalan sebaiknya dibawa menggunakan towing, sebab jika diderek seperti mobil bensin akan menyebabkan kerusakan pada sistem transmisi hingga penggerak.
"Kalau dari Hyundai pasti akan di towing ke lokasi dealer terdekat untuk dapat bantuan. Kalau misal bisa diisi daya langsung di lokasi bisa saja," ucapnya.
Boby menyarankan agar mobil listrik tidak sampai kehabisan daya. Hal tersebut bisa berpengaruh pada kesehatan baterai.
Baca juga: Airlangga Optimistis Mobil Listrik dan Hybrid Tahun Ini Lebih Laris
"Ada dampak negatifnya kalau dipaksa habis. Sebaiknya kalau masih di angka 25 persen dicas ulang langsung. Kalau baterai selalu habis tidak bersisa tidak akan terlalu bagus untuk kondisi mobil," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.