Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Otomotif

Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penjualan Mobil Januari 2025 Merosot: Pasar sedang Lesu

Salah satu cara untuk kembali meningkatkan gairah belanja otomotif adalah dengan pemberian insentif dari pemerintah.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menperin Agus Gumiwang Ungkap Penjualan Mobil Januari 2025 Merosot: Pasar sedang Lesu
Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews
PENJUALAN MOBIL TURUN - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Ia menyebut penjualan mobil pada Januari 2025 turun dibanding bulan sebelumnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkap penjualan mobil pada Januari 2025 mengalami penurunan.

Ia mengatakan, penurunannya mencapai 11,3 persen bila dibandingkan dengan angka pada Desember 2024.

"Berdasarkan laporan penjualan otomotif wholesale di bulan Januari tahun ini dibandingkan di bulan Desember tahun lalu turun 11,3 persen," kata Agus saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Sementara itu, angka penjualan mobil pada 2024 tercatat hanya sebesar 866 ribu unit, turun 13,9 persen dibandingkan 2023.

Baca juga: Dongkrak Penjualan Mobil, Kemenperin Minta Pabrikan Berikan Diskon Spesial

Agus mengatakan kondisi pasar kini sedang lesu. Maka dari itu, dibutuhkan terobosan agar minat belanja otomotif masyarakat bisa tumbuh kembali.

"Tentu dengan kondisi market (pasar) yang sedang lesu ini, kita semua stakeholders, termasuk pemerintah, perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau memiliki minat untuk belanja otomotif," ujar Agus.

Salah satu cara untuk kembali meningkatkan gairah belanja otomotif adalah dengan pemberian insentif dari pemerintah.

Berita Rekomendasi

Tahun ini, pemerintah memberi insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3 persen.

Sementara itu, untuk mobil listrik, pemerintah memberi insentif PPnBM DTP sebesar 100 persen untuk mobil listrik diimpor utuh atau completely built up (CBU) dan yang dirakit di dalam negeri atau completely knock down (CKD).

"Tahun ini ini perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid," ucap Agus.

Politikus Partai Golkar itu memandang industri otomotif sangat penting.

Bila dilihat secara ekonomi, ia mengatakan industri otomotif mengandung backward linkage dan forward linkage yang pada gilirannya bisa memperkuat atau bisa memperlemah ekonomi nasional.

"Kami sudah hitung bahwa tahun 2024 penurunan [penjualan] yang tadi kami sampaikan itu berdampak juga terhadap penurunan ekonomi backward linkage nya Rp 5,4 triliun dan forward linkage nya Rp 4,6 triliun," tutur Agus.

Gelaran IIMS 2025 diharapkan Agus mampu menggairahkan kembali minat konsumen untuk belanja otomotif.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas