Persaingan Mobil Listrik, Hyundai Tak Akan Ikuti Strategi Price War Pabrikan China
Di segmen Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik, merek China langsung menggempur pasar dengan model yang memiliki harga murah.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hadirnya brand-brand mobil dari China ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir membuat persaingan industri otomotif semakin ketat.
Di segmen Battery Electric Vehicle (BEV) atau kendaraan listrik, merek China langsung menggempur pasar dengan model yang memiliki harga murah.
Baca juga: Calon Mobil Listrik Baru Hyundai Ioniq 9 Berpotensi Diproduksi Lokal
Hal itu cukup membuat pressure bagi pemain lama EV seperti PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
"Sekarang banyak yang bermain di pasar menengah. Terus akhirnya ada pressure, baik itu untuk Wuling maupun Hyundai (pemain lama)," tutur Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto, dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Frans memastikan, meski harus berhadapan dengan pemain baru yang menyajikan harga kendaraan listrik lebih murah, pihaknya tidak akan mengikuti strategi price war automaker China.
Baca juga: Cuma 50 Unit, Hyundai Kenalkan Ioniq 5 Edisi Terbatas karena Banyak Permintaan
"Hyundai mengambil sikap bahwa kita tidak akan terjun ke dalam persaingan yang price war, ataupun yang diskon gila-gilaan seperti halnya yang terjadi di China maker. Jadi seperti hal itu kita akan hindari," imbuhnya.
Hyundai memakai strategi memberikan nilai lebih kepada konsumen, mulai dari charging station services hingga free charging.
"Kita akan tekankan value. Jadi apakah itu dalam bentuk charging station services atau dalam bentuk free charging, ataukah seperti mobile charging, terus kemudian take me home dan lain sebagainya. Kita akan lebih perkuat di area itu," ungkap Frans.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.