Kisah Lili, Difabel Asal Sidoarjo: Tetap Produktif di Internet dan Kuasai Bahasa Isyarat Lewat Mulut
Hal ini dirasakan sekali oleh Kimberly Aprilia Harefa, seorang difabel yang memiliki keterbatasan, tidak memiliki tangan dan kaki sejak lahir.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterbatasan fisik tidak menghalangi siapa saja yang memiliki tekad kuat untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, dengan memanfaatkan karunia Tuhan seperti talenta yang dimiliki.
Hal ini dirasakan sekali oleh Kimberly Aprilia Harefa, seorang difabel yang memiliki keterbatasan, tidak memiliki tangan dan kaki sejak lahir.
"Yang penting percaya diri, pasti kita masing-masing memiliki talenta, apapun itu. Harus terus diasah biar makin semangat hidup,” ungkap Kimberly Aprilia saat menceritakan pengalaman hidupnya di acara ngobrol “Difabel Bisa Produktif di Internet” di platform GoPlay, Rabu(16/6/2022).
Perempuan yang akrab disapa Lili ini sangat menguasai bahasa isyarat cukup dengan menggerakkan mulutnya.
Baca juga: Komnas Disabilitas RI: Penyandang Difabel Masih Jadi Bahan Ejekan atau Olokan
Lili juga menunjukkan ia begitu gesit menggeser tubuhnya, meletakkan dagunya di atas mouse, geser kanan kiri, memilih lagu, lalu masih dengan dagunya ia membuka foto yang akan ia gambar.
Dalam posisi tengkurap, Lili segera bergeser ke meja sebelah, mengambil salah satu pensil yang ditata rapi di mejanya itu dengan mulutnya.
Lalu ia mulai menggoreskan pensil di atas kertas gambar. Siang itu Lili menggambar dari foto seorang perempuan berjilbab.
“Enak kalau sambil tengkurap. Kalau pakai kursi roda capek karena jarak meja dan mulut sangat jauh,” kata Lili.
Lili berasal dari Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Sejak kecil dia memang tak pernah putus semangat. Pendidikannya luar biasa.
Baca juga: Kaum Difabel Ambil Bagian di Banteng Ride and Night Run 2022, Hasto: Sejalan dengan Komitmen Jokowi
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Yayasan Bakti Luhur Surabaya, Lili sukses menempuh kuliah di Universitas Widya Mandala di Surabaya jurusan Psikologi dengan lulus dalam waktu tempuh studi normal.
Lili juga dikenal sangat jago menggunakan bahasa isyarat mulut dan juga mengetik dengan menggunakan stik yang ia gerakkan melalui mulutnya.
Seperti orang normal mengetik cepat dengan jarinya, Lili sanggup sangat cepat menggerakkan stik dengan mulutnya untuk mengetuk-ngetuk keyboard laptop.
Kini Lili aktif menunjukkan keahlian menggambarnya melalui platform live streaming GoPlay.
Ia begitu bersemangat karena live streaming memungkinkan ia mendengar respons langsung dari penggemarnya. Beda dengan platform lain seperti Youtube dan Instagram.
Baca juga: Apresiasi Pelatihan Difabel oleh Baznas Jateng, Ganjar: Bisa Jadi Entrepreneur Nantinya
“Contohnya saya bertemu dengan Yonathan siswa SMP dari Tangerang. Yonatan rajin memberi komen dan membalas komen-komen lain yang masuk.
Obrolan dengan Yonatan bisa seru, sambil lihat-lihat gambar. Saya jadi kangen untuk bisa cepat-cepat live stream lagi,” kata Lili yang menggunakan nama akun HelloKim di GoPlay.
Menurut Lili, di live streaming dia bisa langsung mendapat virtual gift yang bisa diuangkan dan tidak perlu membuat sensasi hanya sekadar untuk mendapat followers.
“Tidak perlu punya follower banyak dulu biar bisa membantu ibu. Teman-teman di live streaming baik sekali mensuport saya,” kata Lili.
Menerima banyak virtual gift dari penonton dan penggemarnya yang selalu ia dapatkan tiap live sepekan bisa sampai 3 kali.
“Nilainya besar sekali lebih dari gaji saya. Senang sekali pokoknya mau buat bantu ibu buka warung penyetan. Penyet tempe, penyet lele, pokoknya warung penyetan gitu untuk tambah pendapatan ayah,” kata Lili.
Untuk diketahui, meski memiliki segudang keahlian tapi kesempatan bagi orang-orang seperti Lili di internet memang belum terlalu banyak.
“Gaji saya tak sampai sebulan Rp 1 juta sebulan di pekerjaan saya sekarang sebagai HRD yayasan difabel, muridnya juga tidak seberapa.
Saya sangat bersyukur, sudah cukup. Tapi saya ingin membantu ibu saya. Makanya pendapatan dari live streaming GoPlay mau saya kasihkan semua untuk ibu,” pungkas Lili.
Ibu kandung Lili, Situ Rohima, akan membuka warung penyet tempe dan penyet lele, di gemerlap kota besar Surabaya.