Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bebas Curiga, Arisan Bisa Lebih Transparan Pakai Metode Ini

Arisan kini tak lagi dilakukan secara konvensional, tetapi bisa juga dilakukan dalam platform yang lebih modern, seperti bank digital.

Penulis: Fathia Yasmine
Editor: Sheila Respati
zoom-in Bebas Curiga, Arisan Bisa Lebih Transparan Pakai Metode Ini
grid id
Ilustrasi arisan 

Parapuan.co – Siapa yang tidak kenal dengan arisan? Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan dana bersama dalam satu pundi-pundi pada periode tertentu. Umumnya, pelaku arisan adalah kaum hawa.

Setiap bulan akan diadakan undian untuk menentukan pemenang arisan. Pengumpulan uang akan dihentikan ketika semua orang telah memenangkan arisan.

Mengutip dari Kompas.com, pakar sosiologi dari Universitas Indonesia Dr Linda Damajanti MT mengatakan, arisan merupakan kegiatan yang sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu dan diadopsi menjadi budaya kaum urban.

Terdapat sebuah tradisi di dalam budaya Jawa, yakni jimpitan atau pungutan iuran berupa bahan makanan. Menariknya, tradisi iuran ini kemudian terus berlanjut di era modern dan pungutan iuran diganti dengan uang, logam mulia, hingga kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga: Preview Drakor Extraordinary Attorney Woo Episode 11, Young Woo Selalu Memikirkan Jun Ho

“Anggota arisan biasanya memiliki kesamaan karakter, visi, misi, dan kebutuhan. Misalnya, ibu-ibu yang anaknya bersekolah di sekolah yang sama, memiliki kesamaan profesi, atau kesamaan lingkungan pergaulan,” ujarnya.  

Berita Rekomendasi

Dengan demikian, arisan tak hanya menjadi ajang untuk menabung bersama, tetapi juga menjadi wadah bersosialisasi. Pada era digital, cara pelaksanaan arisan pun kembali berkembang. Dulu, arisan mesti dilakukan secara tatap muka. Kini, arisan bisa dilakukan secara virtual.

Iuran pun dapat disimpan dalam platform yang lebih modern, seperti bank digital. Contoh arisan di era digital ini dilakukan oleh Yola Tobing dan Ermina Vina.

Arisan secara virtual dipilih Yola karena efisiensi waktu. Terlebih, di masa pandemi Covid-19, ibu dari tiga orang anak ini mengaku lebih nyaman berinteraksi tanpa tatap muka dengan orang lain karena alasan kesehatan.  

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diketahui First Jobber untuk Meraih Kesuksesan Karier

“Arisan virtual bisa menghemat waktu karena bisa tetap ngumpul sambil momong anak. Apalagi di masa pandemi, enggak perlu khawatir bawa virus dari luar ke dalam rumah,” ungkap Yola saat dihubungi melalui panggilan video, Jumat (22/7/2022).

Berbeda dengan Yola, Ermina Vina yang akrab disapa Vina ini mengaku, arisan virtual baru dikenalnya ketika bergabung dalam sebuah komunitas di grup WhatsApp.

“Saya baru tahu ada arisan secara virtual setelah diajak teman dari satu komunitas. Arisan secara virtual menurut saya lebih praktis karena lebih menghemat waktu,” ungkap Vina dalam kesempatan yang sama.

Namun, tidak dapat dihindari, dalam setiap pelaksanaan arisan terdapat tantangan. Arisan diikuti oleh banyak orang sehingga kesalahpahaman mengenai pengumpulan uang sering menjadi isu.

Tak hanya itu, kesulitan seperti memastikan komitmen setiap anggota dalam membayarkan iuran, hingga transparansi jumlah dana yang terkumpul juga kerap dihadapi.

Baca Juga: Seperti Dian Sastrowardoyo, Ini Prospek Kerja Lulusan Jurusan Filsafat

Hal ini juga yang dirasakan oleh Yola dan Vina. Vina menuturkan bahwa ia perlu menginformasikan bendahara dan ketua arisan ketika sudah membayar iuran arisan. Karena kesibukan, tak jarang dirinya lupa mengirimkan bukti transfer pada salah satu pihak.

“Kadang suka lupa menginformasikan ke pihak satu lagi kalau sudah transfer. Jadinya, (saya) suka ditagih ulang karena dikira belum bayar,” tutur Vina.

Berbeda dengan Vina, Yola sebagai ketua arisan mengatakan bahwa ada rasa segan ketika akan menagih uang iuran arisan. Apalagi ketika harus menagih pada teman terdekat.

“Ada rasa segan kalau masalah tagih-menagih. Apalagi sesama ibu, (saya mengerti) kadang ada keperluan lain yang lebih urgent untuk dibayar. Akhirnya, iuran arisan dibayar belakangan atau telat,” ungkapnya.

Melihat potensi-potensi masalah tersebut dalam kegiatan arisan, Yola dan Vina pun mencoba menggunakan Kantong Arisan di aplikasi Jago dari PT Bank Jago Tbk.

Sebagai informasi, dengan Kantong, kamu bisa mengatur dan memisahkan berbagai kebutuhan secara mudah dan praktis sesuai keinginan. Jadi, memiliki beberapa rekening bank sangat memungkinkan di aplikasi Jago.  

Kantong Arisan merupakan Kantong Bersama sehingga memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan dan mengatur keuangan bersama dengan pengguna aplikasi Jago lainnya.

fotoarticle12
foto untuk parapuan

Lewat fitur Kantong Bersama, Yola sebagai ketua arisan tidak hanya bisa mengundang teman atau kerabat untuk menabung bersama, tetapi juga memastikan transparansi transaksi karena setiap anggota dapat mengakses riwayat transaksi. 

“Sebagai ketua arisan, saya cuma perlu mengundang teman arisan lewat daftar teman di aplikasi Jago. Setelah mereka mengklik undangan, nama-nama anggota akan langsung tampil di Kantong Arisan. Bisa sekalian lihat juga berapa dana yang masuk dan keluar,” ujarnya.

Pengalaman serupa juga dirasakan Vina. Kendati dirinya hanya berperan sebagai anggota, tetapi Kantong Arisan yang dipegang oleh ketua arisan dan bendahara bisa dilihat melalui aplikasi Jago.

“Setelah jadi member Kantong Arisan, anggota bisa lihat uang yang keluar-masuk itu ada berapa. Kapan harus bayar dan siapa yang belum bayar juga kelihatan di aplikasi,” ungkap Vina.

Mengelola dana jadi lebih mudah

Seperti telah diungkapkan Yola, perasaan sungkan menagih iuran kepada anggota kerap dihadapi ketua arisan dan bendahara arisan. Akibatnya, tak jarang iuran arisan dibayar belakangan atau telat terkumpul.

Kendala tersebut tidak akan terjadi apabila menggunakan Kantong Arisan dari aplikasi Jago. Sebab, Kantong Arisan sudah dilengkapi dengan fitur Tagih Uang.

Apabila ada anggota yang belum menyetor uang arisan, maka aplikasi Jago akan mengirim notifikasi secara otomatis kepada orang tersebut. Dengan begitu,  ketua arisan  maupun bendahara tidak perlu menagih anggota arisan yang belum menyetor uang. 

“Sejak pakai Kantong Arisan, saya enggak perlu lagi chat personal untuk menagih uang,” lanjutnya.

Baca Juga: Jadi Tempat Quality Time, Ini 3 Tips Mudah Membersihkan Rumah

Notifikasi pengingat tersebut juga memudahkan anggota agar tidak telat menyetor iuran arisan. Lebih menarik lagi, aplikasi Jago mencatat secara real-time setiap iuran arisan yang disetorkan ke Kantong Arisan sehingga anggota tidak perlu lagi repot-repot mengabarkan  ketua arisan  atau bendahara. Peserta lain pun bisa ikut mengecek status mutasi yang tercatat di Kantong Arisan.

“Kantong Arisan itu praktis banget, ada pengingat otomatis kalau belum bayar. Terus, mutasi dana juga bisa dicek bersama-sama. Jadi ada rasa enggak enak kalau telat bayar, jadi lebih disiplin juga,” tutur Vina.

Setelah jumlah dana yang telah disepakati terkumpul, Kantong Arisan pun bisa mengundi nama-nama anggota arisan secara otomatis. Kemudian dana arisan akan langsung terkirim ke Kantong milik anggota yang namanya menang undian. 

“Menentukan pemenang arisan juga gampang. Tinggal pilih nama-nama orang yang belum dapat kesempatan menang, terus klik Kocok Arisan. Pemenangnya akan keluar otomatis,” lanjut Yola.

fotoarticle21
foto untuk parapuan

Agar lebih seru, pelaksanaan Kocok Arisan seringkali disiarkan langsung melalui video call melalui WhatsApp bersama para anggota lainnya. Vina mengatakan pemenang yang berasal dari anggota akan mendapat notifikasi untuk mengklaim uang arisan.

“Uang arisan tinggal diklaim ketika menang. Setelah proses klaim, uang akan masuk ke Kantong Utama Jago dan bisa langsung dipakai,” ujarnya.

Apabila seluruh anggota Kantong Arisan telah mendapat kesempatan menang, maka Kantong Arisan akan menampilkan dua opsi. Opsi pertama adalah hapus Kantong, sedangkan yang kedua adalah melanjutkan penggunaan Kantong dengan durasi yang berbeda.

Selain untuk kebutuhan arisan, baik Yola maupun Vina juga kerap menggunakan fitur Kantong untuk menabung serta membayar kebutuhan harian. Keduanya mengaku bahwa fitur Kantong memudahkan mereka dalam mengelola uang untuk berbagai kebutuhan.

“Enaknya pakai Jago adalah kita bisa buat banyak kantong, sampai 40 kantong dengan nomor rekeningnya masing-masing dalam satu bank. Jadi lebih gampang kalau mau simpan uang untuk kebutuhan anak, arisan, sampai jajan skincare,” pungkas Yola.

Baca Juga: Super Junior Akan Gelar Konser di Jakarta, Catat Tanggal dan Lokasinya

Manfaat lain dari aplikasi Jago yang sering dimanfaatkan Vina adalah opsi top up aplikasi Gojek. Selain bisa menautkan akun Bank Jago, ia juga bisa menikmati bonus GoPay Coins untuk pembukaan rekening Jago.

“Sebagai pengguna baru, ada welcome reward berupa GoPay Coins. Selain itu, berbagai transaksi top up juga bebas biaya, termasuk biaya transfer ke berbagai rekening bank lain. Jadi bisa memangkas pengeluaran juga,” tutupnya.

Berbicara keamanan dana, Bank Jago telah memiliki izin operasi dan lisensi perbankan digital dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Seluruh uang yang berada di rekening juga dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta diawasi oleh OJK.

Bagi Kawan Puan yang ingin menjajal langsung Kantong Arisan, unduh aplikasi Jago di sini. Kunjungi juga laman Bank Jago di sini untuk menemukan informasi lengkap seputar Kantong Arisan.

Sumber: Parapuan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas