Tak Ada Kompetisi Jika Jokowi Maju Capres
bisa dipastikan hampir tak ada kompetisi dalam pilpres 2014 jika orang nomor satu di Jakarta itu ikut memperebutkan kursi RI 1
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 diprediksi bakal terasa hambar jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon Presiden (Capres).
Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat berpendapat bisa dipastikan hampir tak ada kompetisi dalam pilpres 2014 jika orang nomor satu di Jakarta itu ikut memperebutkan kursi RI 1.
"Potensi terpilihnya Jokowi sebagai capres, sulit diimbangi tokoh-tokoh capres lainnya. Tidak ada kompetisi, karena Jokowi jauh diatas tokoh lainnya. Ketiadaan kompetisi ini memiliki efek negatif pada demokrasi," ujar Hasan di Graha Pejaten, Minggu (15/12/2013).
Lebih lanjut dikatakannya, jika Jokowi diusung sebagai capres, maka harus ada kompetitor kuat yang sebanding dengan mantan Wali Kota Solo tersebut. Menurutnya dalam proses demokrasi, kompetisi bisa menghadirkan perubahan lebih baik dan melalui kompetisi para calon bisa diuji coba kompetensinya.
"Kompetitor bisa dicari selama mau mengeliminasi nama lama yang ada sekarang. Tidak ada kompetisi kalau tidak melakukan perubahan," ujarnya.
Sementara itu, ahli psikologi politik dari Universitas Indonesia, Hamdi Muluk mengatakan Jokowi bisa dikatakan lahir dari rahim setengah partai.
"Kenapa setengah partai? Karena dia sudah jadi dulu di Solo, baru dipinang partai. Sosialisasi politik gagal total, partai tidak menjadi daya pikat. Dia (Jokowi) secara psikologis punya kemungkinan memitoskan dirinya," ujarnya.