TRIBUNNEWS.COM – Pesta rakyat bernama pemilu akan tiba sebentar lagi. Sebanyak 12 partai politik tingkat nasional dan tiga parpol lokal Aceh akan menjadi kontestan pemilu yang memperebutkan pilihan konstituen. Para parpol menyodorkan 6.607 calon anggota legislatif memperebutkan 560 kursi DPR RI. Mereka akan bertarung pada 77 daerah pemilihan (dapil) yang tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Banyak persiapan dan cerita yang muncul terkait bagaimana dinamika politik republik ini. Salah satu kisahnya para calon anggota legislatif yang bertarung pada pemilu tahun 2014 nanti.

Ada hal menarik di balik kisah-kisah tersebut, satu di antaranya mengenai kompetisi antarcaleg di satu dapil. Biasanya dalam satu dapil, ada banyak politisi gaek yang mencalonkan diri, baik mengulang atau lazim disebut calon petahana karena yang bersangkutan telah menduduki kursi DPR, maupun wajah baru.

Marzuki Alie, misalnya. Ketua DPR ini kembali mencalonkan diri menjadi anggota parlemen di Senayan, mengendarai Partai Demokrat. Marzuki Alie, laki-laki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955, kini bertarung di dapil neraka DKI Jakarta III.

Tentu yang sekarang tidak semudah sebelumnya. Dapil ini dikenal sebagai 'grup neraka' karena sejumlah nama pesohor, termasuk politisi berlatar belakang artis, atlet, sampai politisi ternama mencalonkan diri dari daerah yang mewakili Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.

Selain nama Marzuki Alie yang bertengger di nomor urut 1, Partai Demokrat pun memasukkan pengacara Farhat Abbas caleg nomor urut 4 pada dapil serupa. Kemudian caleg Partai Persatuan Pembangunan, ada politisi Achmad Dimyati Natakusumah nomor urut 1, artis Nashrullah (Matsolar) nomor urut 4, dan pengacara TPM Poso, Nurlan yang berada di nomor urut 7.

Seakan tak mau kalah populer, Partai Hanura menyodorkan pemain sinetron David Chalik nomor urut 5. Sementara PAN menyodorkan artis film Ida Daniar Royani nomor urut 2, dan artis Jeremy Thomas nomor urut 8. Ada pun Partai Golkar memasukkan aris kawakan dan anggota DPR, Tantowi Yahya pada nomor urut 1. PDI Perjuangan mengajukan politisi gaeknya, Effendi Simbolon nomor urut 1, dan legenda hidup atlet renang Indonesia, Richard Sambera nomor 4.

Sedangkan PKS menempatkan politisi senior dan bekas Wakapolri, Adang Daradjatun nomor urut satu, partai NasDem menempatkan artis Jane Salimar dengan nomor urut tiga.

Walaupun diadang nama-nama tenar, hal tersebut tidak menciukan nyali Marzuki Alie, bekas Sekjen Partai Demokrat. Ia tetap percaya diri akan keluar sebagai pemenang dan terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019, sekaligus periode ketiga baginya.

Kepercayaan diri Marzuki Alie ini muncul karena berbekal hasil survei, namanya selalu muncul menjadi yang paling favorit. Ia mengatakan dari hasil polling nama Marzuki masih masuk rating bagus, digemari konstituen. Menurutnya masyarakat DKI rasional sehingga tidak melihat latar belakang keartisan atau ketenaran untuk dipilih.

"Masyarakat DKI masyarakat paling cerdas se-Indonesia, karena pendidikan paling lengkap, semua orang sekolah dan paling jelas informasi. Masyarakat Jakarta itu heterogen. Akses informasi yang cepat dan lebih terdidik dan terlatih," ujarnya.

Karena pemilih rasional itulah di Jakarta, caleg incumbent jarang menang, jarang terpilih kembali. Meskipun begitu ia tetap yakin memenangi dapil neraka. "Artinya penguasaan tidak mampu menekan, kalau di daerah itu penguasa berani menekan," kata Marzuki.