Kalau Ical Mau Menang, Jokowi Jangan Maju Tapi Megawati
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie berpeluang besar menjadi presiden pada pemilu 2014. Namun, hal itu bisa
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie berpeluang besar menjadi presiden pada pemilu 2014. Namun, hal itu bisa terjadi bila Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak mencalonkan diri menjadi calon presiden.
Hasil survei Pol-Tracking Institute memperlihatkan Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Golkar mendapatkan nilai 17,04 persen pada tingkat elektabilitas calon presiden.
Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yudah mengatakan dalam elektabilitas capres ketua umum partai pada urutan kedua bercokol nama Prabowo Subianto dengan nilai 15,75 persen.
"Dalam hasil ini beberapa nama seperti Jokowi, Jusuf Kalla, Mahfud MD dan Dahlan Iskan tidak masuk karena buka pimpinan partai," kata Hanta di Hotel Morissey, Jakarta, Minggu (22/12/2013).
Pada peringkat tiga terdapat nama Megawati Soekarnoputri (11,21 persen). Lalu Wiranto (10,12 persen), Hatta Rajasa (3,01 persen); Surya Paloh (1,73 persen); Suryadharma Ali (1,53 persen); Muhaimin Iskandar (1,23 persen); Anis Matta (1,23 persen); Yusril Ihza Mahendra (1,14 persen); Sutiyoso (0,84 persen); Syarief Hasan (0,20 persen); lainnya (7,46 persen); tidak tahu/tidak jawab (27,50 persen).
"Kalau Ical mau menang, Jokowi jangan maju, Bu Mega saja yang maju," tuturnya. Survei Pol Tracking dilakukan pada 13 September 2013-11 Oktober 2013 secara serempak di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2010 responden berusia minimal 17 tahun.
Margin of error sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dilakukan dengan metode multi-stage random sampling dengan pengambilan data melalui wawancara tatap muka dengan kuisioner.