TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai hakim agung Artidjo Alkostar layak masuk sebagai kandidat presiden alternatif. Artidjo dianggapnya bisa menandingi elektabilitas gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Saya juga berpikir untuk membuat survei kedua. Mungkin partai tidak tertarik dengan tokoh muda. Saya akan lebarkan ke tokoh tua. Tapi dengan tolak ukur yang jelas, integritas, track record bersih, berani, berprestasi, nggak aneh-aneh. Artidjo saya setuju. (Dia) layak masuk," ujar Hamdi dalam pernyataannya, Rabu(8/1/2014).

Sebelumnya Laboratorium Psikologi Politik UI melakukan survei yang dirilis pada Minggu akhir Desember lalu. Dalam survei memunculkan lima tokoh yang dianggap bisa menandingi Jokowi. Yaitu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini; Ketua KPK, Abraham Samad; Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama; Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dan pengusaha, Chairul Tanjung.

"Platform kita, orang baik kita tarik ke politik untuk meramaikan bursa. Karena yang lama-lama ini sudah ditolak. Jadi buat apa diterusin," ujar Hamdi Muluk.

Menurut Hamdi, ada gelagat untuk menjegal Jokowi maju agar tokoh-tokoh lama bersaing. Bila itu terjadi, akan semakin banyak golput karena pilihannya tinggal mencari yang baik di antara yang buruk.

"Yang bagus itu, mencari terbaik di antara yang baik. Ini yang sedang saya usahakan sekarang," ujarnya.

Kemarin Board of Advisors CSIS Jeffrie Geovanie menjelaskan, kalau mau kreatif, di tengah kegamangan menghadapi Jokowi, partai seharusnya berani mengajukan capres alternatif seperti Artidjo Alkostar, yang sudah teruji hidup lurus dan jujur.