Survei: Ali Masykur Musa Terpilih Jadi Tokoh Perubahan
Ali Masykur Musa terpilih sebagai salah satu figur baru yang didaulat sebagai tokoh perubahan 2014 versi Lembaga Pemilih Indonesia
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa terpilih sebagai salah satu figur baru yang didaulat sebagai tokoh perubahan 2014 versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI).
"Pada kategori pemimpin baru, ada beberapa bintang baru yang masuk sebagai tokoh perubahan, salah satunya Cak Ali Masykur Musa," ujar Direktur LPI Boni Hargens, saat memaparkan hasil survei di Cikini Jakarta, Minggu (19/1/2014).
Boni menjelaskan, berdasar kajian survei, Cak Ali dinilai pantas masuk karena mayoritas narasumber menganggap Cak Ali mempunyai kekuatan sebagai tokoh muda NU yg mampu menyeimbangkan aspek tradisionalisme budaya Islam dan modernitas sebagai pejabat negara.
"Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Cak Ali memiliki ikatan yang sangat kuat dengan NU. Diantara banyak warga NU, sosok Cak Ali mampu menggambarkan NU yang modern dan terbukti mampu menjadi pejabat negara yang mampu mengemban tugas dengan baik," jelasnya.
Selain itu, menurut Boni, Cak Ali yang dalam survei ini mendapatkan skor 6,2 ini dianggap sebagai sosok yang konsisten menebar konsep persatuan di tengah keberagaman Indonesia.
"Menurut pandangan kami, Cak Ali juga mampu tampil sebagai figur perubahan yang bisa menjamin integrasi sosial di Indonesia karena keteguhannya dalam pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Cak Ali sebagai anak ideologis Gus Dur juga kami pantau konsisten memperjuangkan pluralisme," terang pengamat politik Universitas Indonesia itu.
Penilaian terhadap para figur berdasar pada aspek ideologi, tindakan dan program konkrit yang akan dilakukan atau sudah dilakukan untuk menciptakan perubahan. Juga aspek prestasi konkrit untuk memberikan perubahan. Survei dilakukan secara kualitatif. Tokoh lainya adalah Jokowi (7,06), Abraham Samad (6,8).
"Itulah pendatang baru tokoh politik perubahan Indonesia", kata Boni Hargens.