TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem menyetujui putusan Mahkamah Konstitusi atas pelaksanaan Pemilu Legislatif  (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) serentak pada Pemilu 2019, dengan catatan partai politik peserta otomatis langsung bisa mencalonkan presidennya.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP NasDem, Ferry Mursyidan Baldan, menerangkan bahwa tetap harus ada syarat bagi parpol untuk dapat mengajukan capresnya. Kalau parpol saja untuk menaruh wakilnya di parlemen ada syarat, begitu juga untuk capres.

"Pemilu serentak oke. Tapi pilihan membolehkan semua parpol bisa mengusung capres tidak relevan dengan desain pemilu. Maka harus tetap memunculkan persyaratan bahwa partai berhak mengusulkan capres," ujar Ferry di KPU, Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Dalam Pemilu 2014, Parpol bisa mengusung capresnya jika memenuhi 20 persen suara DPR atau 25 persen suara nasional. Dalam putusan MK, pemilu serentak sekaligus menghilangkan presidential treshold, maka semua partai bisa ajukan capres nantinya.

Menurut Ferry, jika semua partai bisa mengajukan capres sebagai efek pemilu serentak, maka banyak partai baru yang mendaftar di Pemilu 2019. Efeknya, cukup menjadi peserta pemilu, mereka dengan mudah mencalonkan presidennya.

"Kalau hanya cukup melalui verifikasi KPU, lalu kemudian parpol menjadi peserta Pemilu 2019, dengan serta merta pemilu mengajukan capres, membuat partai menjadi manja. Maka, pemilu serentak tidak boleh juga menghilangkan kualifikasi," terangnya.