JK Sebut Memerintah Indonesia Cukup Butuh 500 Orang
JK mengungkapkan, untuk memerintah hanya perlu 500 orang saja dan semua bisa berjalan semua.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M Jusuf Kalla menjadi pembicara dalam peluncuran buku teranyar karya J. Osdar berjudul "Sisi Lain Istana dari Zaman Bung Karno sampai SBY" di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Mengenakan batik lengan panjang berwarna kombinasi merah dan biru, pria yang akrab disapa JK berseloroh tidak semua presiden memilih tinggal di istana. Bahkan SBY, kata dia, setiap hari Sabtu-Minggu pulang ke Cikeas.
"Tidak semua Presiden tinggal di istana, Ibu Mega, Pak Habibie tidak tinggal di istana, bahkan SBY Sabtu-Minggu pulang ke Cikeas," seloroh JK seperti rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (7/3/2014).
JK menyebut , tinggal di istana merupakan keistimewaan karena membutuhkan suara sekitar 70 juta jiwa dalam Pemilu. Tapi, menurutnya, jangan berpikir kalau memerintah rakyat di negeri ini tidak mudah. Dia mengungkapkan, untuk memerintah hanya perlu 500 orang saja dan semua bisa berjalan semua.
"Mudah saja memerintah itu, cukup dengan 500 orang saja," kata JK.
Sebanyak 500 orang tersebut kata JK, adalah para menteri, komunikasi dengan anggota DPR, dan selanjutnya para awak media yang berkapasitas menyebarkan informasi kepada publik.
Pada acara yang dikemas secara penuh keakraban ini, JK juga menekankan pentingnya memerintah dengan tanggung jawab, karena menurutnya pemerintah sekarang lebih banyak menghimbau daripada memerintah.
"Jadi Pak Daniel, memerintah itu bukan hanya mengimbau," ujar JK dihadapan staf khusus Presiden bidang komunikasi politik, Daniel Sparingga yang disambut tawa hadirin.
Adapun Daniel juga menjadi pembicara dalam acara tersebut. Dalam acara yang dimoderatori Sukardi Rinakit tersebut, hadir pula Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun, dan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi.