Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasangan Jokowi Sebagai Capres Harus Dipilih Secara Benar Agar Elektabilitas Menjadi Tinggi

Pemilihan pasangan Jokowi sebagai calon presiden harus benar dan tepat

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-in Pasangan Jokowi  Sebagai Capres Harus Dipilih Secara Benar  Agar  Elektabilitas Menjadi Tinggi
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/XIS
JOKOWI GOWES - Gubernur DKI Joko Widodo yang biasa disapa Jokowi, Gowes beserta rombongan dari rumah dinas mengunjungi kantor Redaksi Kompas.com yang berkantor di Palmerah Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2014). Rute yang mereka lalui dari runmah dinas Menteng, Jalan HR Rasuna Said, Jalan Gatot Subroto, Taman Ria Senayan, Pasar Palmerah menuju Kompas.com. kurang lebih 16 Km. Rombongan Jokowi melewati Pasar Palmerah terlihat sudah steril dari Pedagang Kali Lima (PKL). Rombongan Jokowi disambut oleh Pemimpin Redaksi Kompas.com Taufik Hidayat Mihardja. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM  JAKARTA-Pemilihan pasangan Jokowi sebagai calon presiden harus benar dan tepat, karena  dengan mendapatkan pasangan yang pas dan benar  elektabilitasnya akan  semakin  tinggi.

Hal  ini dikemukakan  Muhammad Fadjroel  Rachman dari Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia  pada  kesempatan acara Talk Show  Indonesia Forum  dengan tema  “Pemimpin dan Pemerintah  yang dibutuhkan  olah banga “ yang diselenggarakan oleh  Katapedia , Kamis malam (13/3/2014) di Hotel Santika Jakarta.

Bahkan menurut  Fadjroel  elektabilitas Jokowi sendiri sudah cukup tinggi berhasil mencapai 40 %, namun  bila Jokowi dipasangkan dengan Megawati  elektabilitasnya hanya mencapai  18,80 % sedangkan  bila dipasangkan dengan Prabowo  angka pencapaian elektabiltas 24,80 %. Begitu  juga  bila dipasangkan dengan Risma dan Ahok elektabiltasnya sangat kecil sekali,

Elektabilitas Jokowi dari berbagai survei  yang dilakukan selalu menempati posisi tertinggi, hal ini  kata Divie Rahmawati dari Universitas Indonesia cukup beralasan, hal ini dikarenakan pimpinan yang  ada saat ini lemah. Sementara  harapan masyarakat berkeinginan  memiliki sosok seorang presiden yang kuat ,muda dan merakyat.

Hal ini kata Divie  kejadiannya seperti  yang terjadi pada tahun 2004 lalu, dimana  rakyat ketika itu  memiliki dua pilihan untuk calon presidennya Megawati atau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dimana akhirnya rakyat memilih SBY dengan harapan aka nada perubahan baru dalam kepemimpinan bangsa Indonesia. “ Tapi nyatanya setelah lima tahun pemilihan berlangsung hasilnya tidak sesuai dengan harapan rakyar.” Katanya.

Jadi menurut Divie sosok Jokowi datang secara tepat dimana saat masyarakat membutuhkan sosok  yang kuat dan merakyat, tampillah Jokowi. “ Jadi istilahnya Jokowi datang pada saat  yang tepat “ ujar  Divie.

Lalu sosok presiden yang  bagaimankah  yang diinginkan masyarakat Indonesia  tahun ini? Berdasarkan  hasil riset Katapedia yang dilakukan melalui sosial media dan twitter  periode  8 Januari hingga 8 Febuari lalu  menunjukkan posisi tertinggi  rakyat menginginkan presiden yang kuat  sekitar 18,60% , muda 13,93 % dan merakyat 13,12 %.

Berita Rekomendasi

Pengertian presiden yang kuat  dari hasil penelitian yang dilakukan melalui sosial media menurut Divie merupakan generasi muda yang berani mengatakan sesuatu dan kuat  menghadapi  sesuatu dan tidak mudah berubah-rubah keputusannya.

Sedang Capres yang populer dibicarakan di Facebook dan Twitter pada periode  yang sama tertinggi diraih Jokowi  74,745 %, , Dahlan Iskan (34,559%) Gita Wirjawan ( 32,163), Anis Matta (29,463%), Prabowo (24.073%)  Yusril  Ihza Mahendra (13,963%), Hatta Rajasa ( 13,1%)   Aburizal Bakrie (12,228%) Yusuf Kalla (9.145$) Wiranto (8.694%)

Partai  yang  terpopuler  dari hasil twitter analis  periode  8 Januari  hingga 3 Maret 2014  memperlihatkan  PPP ( 25,8 %) PKS (20,79%), Demokrat ( 14,57%) PDIP (10,17%) Golkar (9,75%)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas