Cicit Guru Pitung Kecewa Dengan Jokowi
Namun pendeklarasian pria yang akrab disapa Jokowi itu ditentang keras oleh Muhammad Rifqi cicit dari almarhum Pitung
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pada Jumat (14/3/2014) lalu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden (capres) Republik Indonesia di Rumah si Pitung, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Namun pendeklarasian pria yang akrab disapa Jokowi itu ditentang keras oleh Muhammad Rifqi cicit dari almarhum H. Naipin yang tak lain adalah Guru Besar Pitung.
Muhammad Rifqi yang akrab disapa Eky Pitung ini menentang tindakan Jokwi, lantaran Jokowi membawa simbol perlawanan yang disandang Pitung ketika pendeklarasian menjadi capres.
Bagi masyarakat Betawi, kata Eky, simbol perlawanan yang dimaksud Pitung adalah melawan Kolonial Penjajahan Belanda. Sementara Jokowi sendiri, melawan capres lainnya yang notabene adalah anak bangsa juga.
"Perjuangan Pitung dalam melakukan perlawanan itu dilakukan terhadap pemerintahan Belanda, bukan perlawanan sesama anak bangsa. Kita semua juga tahu, siapa pun yang mencalonkan diri sebagai presiden merupakan dari anak bangsa kita sendiri," ujar Eky di Rumah Pitung pada Jumat (21/3/2014) petang.
Eky menilai, Pitung merupakan ikon pejuang bagi masyarakat Betawi yang tidak boleh diciderai oleh atas nama kepentingan kelompok atau atas perintah dari partai politik. Oleh karenanya, pihaknya merasa kecewa dengan pernyataan Jokowi tersebut.
"Kami masyarakat Betawi merasa dikhianati, dilecehkan, diabaikan keberadannya. Sebab, maskot Pitung tidak pernah lepas dengan masyarakat Betawi," ujar pria yang sekaligus menjabat sebagai pengurus Badan Musyawarah (Bamus) Betawi ini mengklaim, tindakannya tersebut juga didukung oleh lembaga kebudayaan Betawi itu.
"Saya sudah rapatkan oleh teman-teman Bamus, mereka mendukung saya untuk menyatakan hal (kekecewaan) ini," kata Eky. (Fitriandi Al Fajri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.