Pengamat: Angkot Bukan Tumbal Caleg Cari Suara
Semakin maraknya gambar caleg di sejumlah angkutan umum kota, mencerminkan caleg tersebut masih kurang cerdas
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semakin maraknya gambar calon legislatif (caleg) di sejumlah angkutan umum kota (angkot), mencerminkan caleg tersebut masih kurang cerdas dalam berkampanye.
Djoko Setijowarno, Pakar transportasi dan angkutan jalan dari Universitas Soegijapranata, mengatakan jika caleg cerdas mestinya mereka menginformasikan dan memiliki program untuk menata angkutan umum.
Menurut Djoko, yang berpotensi besar menarik suara, ialah penataan angkutan umum dengan program mengangkat martabat para sopir angkot ini.
"Yakni dengan program dari sistem setoran ke gaji bulanan untuk para sopir angkot. Itu baru cerdas dan dijamin suara para sopir buat mereka," kata Djoko yang juga Pengurus Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI) Bidang Advokasi dan Riset kepada Warta Kota, Jumat (21/3/2014).
Menurutnya angkot bukan sekedar tumbal kampanye caleg mencari suara. "Tapi angkot adalah sarana transportasi umum yang wajib ditata sehingga menjadi sarana yang humanis dan ramah lingkungan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.