Para Profesor Lebih Memilih Kepala Daerah Berprestasi untuk Jadi Presiden
Hanta Yuda AR mengungkapkan latar belakang kepala daerah berprestasi paling banyak dipilih oleh 29 persen juri penilai
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) berlatang-belakang kepala daerah berprestasi mendapat perhatian paling banyak dan diminati publik. Berdasarkan Survei Pakar bertajuk “Mengukur Kualitas Personal Para Kandidat Capres-Cawapres 2014” oleh Pol-Tracking Institute, Minggu (23/3/2014), kepala daerah berprestasi dinilai sebagai modalitas tokoh atau figur yang dianggap cukup penting sebagai capres.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda AR mengungkapkan tokoh berlatarbelakang 'kepala daerah berprestasi' adalah paling banyak dipilih oleh 29 persen juri penilai. Kemudian disusul profesional berprestasi 28 persen dan purnawirawan militer berprestasi 15 persen.
Setelah itu, sosok capres berlatar belakang tokoh masyarakat berpengaruh 12 persen dan politisi atau pemimpin partai politik berpengaruh 10 persen serta pengusaha sukses hanya 6 persen.
Survei Pakar (Profesor) bertajuk “Mengukur Kualitas Personal Para Kandidat Capres-Cawapres 2014” ini dilakukan Pol-Tracking Institute dengan jumlah responden juri penilai adalah 330 Guru Besar (Profesor) yang tersebar di semua provinsi di Indonesia.
"Kepala daerah berprestasi dianggap para juri penilai sebagai modalitas tokoh atau figur yang dianggap cukup penting sebagai capres selain juga latar belakang profesional berprestasi," ujar Hanta Yuda AR Minggu (23/3/2014) di JS Luwansa Hotel, Jakarta.
Menurut dia hal ini beralasan karena kepala daerah memegang kursi eksekutif Indonesia di level lokal dengan eksperimen dan pengalaman kebijakan bagi demografi masyarakat Indonesia di daerah.
Sebagaimana diketahui, sejumlah nama kepala daerah yang dinilai berprestasi juga masuk dalam 'radar' sebagai Capres-Cawapres 2014. Di antaranya yang sudah dideklarasikan PDIP, yakni Gubernur DKI Jakarta dan mantan Wali Kota Solo, Jokow Widodo (Jokowi).
Kemudian ada nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahja Purnama, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulses), Syahrul Yasin Limpo, Isran Noor, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang.