Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polres Lhokseumawe Tahan Enam Pemilik Senjata

Penyidik Reskrim Polres Lhokseumawe hingga Minggu (23/3/2014) masih menahan 6 orang yang diduga terlibat serangkaian insiden.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polres Lhokseumawe Tahan Enam Pemilik Senjata
Serambi Indonesia/Zaki Mubarak
Aparat Polres Lhokseumawe dan Brimob melakukan penggeledahan mobil berstiker Partai Aceh (PA) yang parkir di depan mapolres setempat, Minggu (23/3/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Penyidik Reskrim Polres Lhokseumawe hingga Minggu (23/3/2014) masih menahan 6 orang yang diduga terlibat serangkaian insiden sepanjang Jumat (21/3/2014) malam hingga Sabtu (22/3/2014). Penahanan itu juga karena mereka memiliki senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam). Sedangkan 15 lainnya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ditangguhkan penahanan.

Seperti diketahui, polisi mengamankan 50-an orang dari berbagai lokasi sebagai upaya mengendalikan situasi terhadap serangkaian insiden di Aceh Utara maupun Lhokseumawe, baik yang menimpa kader PNA maupun PA, sejak Jumat (21/3/2014) malam hingga Sabtu (22/3/2014) dini hari.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto kepada Serambi (Tribunnews.com Network) kemarin membenarkan, dari 21 orang yang ditetapkan sebagai tersangka rangkaian kerusuhan, 15 di antaranya ditangguhkan penahanan karena permintaan keluarga.

Sedangkan enam tersangka lainnya diamankan langsung di polres untuk proses penyidikan lanjutan, karena mereka memiliki senpi dan juga sajam.

Pengamatan Serambi, Minggu kemarin, aparat Polres Lhokseumawe dikawal Brimob Detasemen B Jeulikat bersenjata laras panjang, menggeledah lima mobil berstiker caleg Partai Aceh (PA) yang parkir di jalan nasional, persisnya depan Mapolres Lhokseumawe. Penggeledahan dipimpin Kabag Ops, Kompol Isharyadi namun tak menemukan barang mencurigakan.

Kondisi Armiya (24) dan Tauhid (25), Satgas PNA, asal Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara yang dirawat di RS Kesrem Lhokseumawe mulai membaik. Namun kedua korban pengeroyokan ini belum bisa bergerak secara leluasa dan juga belum bisa berbicara normal.

Armiya dan Tauhid dikeroyok massa di kawasan Dewantara, Aceh Utara saat duduk-duduk di warung kopi, Jumat (21/3/2014) malam.

BERITA REKOMENDASI

"Saya belum bisa melihat dengan jelas, karena sangat sulit buka mata,” ujar Tauhid yang kehilangan HP dan dompet berisi STNK, KTP, dan uang Rp 26.000 usai dikeroyok.(jf)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas