JK: Buat Apa Ceramah Soal Zakat Kalau Tak Ada yang Berzakat
Sebagai pembicara utama, JK menceritakan sekilas tentang khutbah yang disampaikan di Sunda Kelapa.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selesai menunaikan salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa Jakarta, Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla hadir dalam acara Workshop Nasional Moderasi Islam: Peningkatan Kemitraan Imam Masjid Seluruh Indonesia Bekerja sama dengan BNPT di Masjid Istilal (29/3).
Sebagai pembicara utama, JK menceritakan sekilas tentang khutbah yang disampaikan di Sunda Kelapa. "Saya tadi salat Jumat di (masjid) Sunda Kelapa. Khotbahnya tentang cara atau fiqih zakat," tutur JK.
Ketua Dewan Masjid Indonesia ini kemudian berujar bahwa seusai shalat, dirinya berbincang dengan sang khotib. JK mengatakan bahwa khotbahnya bagus, tapi ada yang kurang.
JK menyatakan bahwa cara berzakat sudah seringkali disampaikan. Ini berulang-ulang. Namun yang belum tersentuh adalah ceramah tentang bagaimana meningkatkan jumlah muzakki atau yang berzakat.
"Itu sudah berulang. Yang harus anda khotbahkan adalah bagaimana meningkatkan jumlah yang berzakat. Buat apa capek-capek dakwah tentang zakat kalau ndak ada yang mampu zakat?" cerita JK disambut seratusan imam masjid yang jadi peserta acara tersebut.
"Buat apa berulang-ulang kita menyampaikan bagaimana cara berzakat, kalau tidak ada yang berzakat," ujar JK.
Maka dari itu, di masjid sudah harus mengubah semangatnya bukan hanya dimakmurkan umat tetapi juga memakmurkan umat. Tidak hanya ustad agama yang boleh ceramah di masjid, tetapi juga 'ustaz pertanian', 'ustaz perdagangan' dan sebagainya.
Masjid, kata JK, sudah harus menambah perhatian pada muamalah, bukan hanya ibadah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.