TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon membantah rumor yang mengatakan pihaknya menggunakan konsultan asing. Konsultan yang dimaksud, disebutkan, digunakan untuk pencitraan partai jelang Pemilu dan pencitraan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2014.

"Kami  tak perlu konsultan asing. Yang paling tahu medan adalah kita. Jadi, kami tegaskan partai kami tidak gunakan konsultan asing," tegas Fadli, Sabtu (29/3/2014).

Fadli memastikan pihak yang menyelanggarakan kampanye Gerindra selama ini, ditangani langsung Badan Pemenangan Nasional di bawah pimpinan Mukhlas Sidik. Untuk komunikasi langsung, sambung Fadli, di bawah Badan Komunikasi Partai yang langsung dipimpinnya.

Sebelumnya, beberapa elit partai politik mempertanyakan nasionalisme Prabowo Subianto saat menyuarakan visi misinya dalam bentuk iklan, akan tetapi menggunakan konsultan asing. Konsultan yang disebut adalah Rob Allyn yang sudah berperan menjadi konsultan Prabowo sejak 2008.

Roby Allyn dikatakan berperan mencitrakan Prabowo di depan publik secara positif. Hal ini dilakukan juga  saat berpasangan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, pada Pilpres 2009 lalu.

Rob Allyn adalah konsultan kenamaan yang berhasil mengantarkan George W. Bush menjadi Gubernur Texas pada 1994 lalu. Bush kemudian berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat.

Sejak 2007 itu, Rob mendirikan perusahaan Margate House, kemudian  berhasil memproduseri sejumlah film. Di antara film itu, berjudul Merah Putih. Serta beberapa film yang digarap  bersama dengan Media Desa Indonesia milik adik Prabowo, Hasyiim Djojohadikusumo.

Film lainnya, bertajuk Java Heat yang dirilis pada 2012 dan berlatarkan Kota Jogjakarta. Disebutkan konsultan yang dimaksud juga membuat pencitraan Prabowo yang terlihat sangat nasionalis, berpihak pada nelayan dan petani.

Informasi lain,  Rob  bolak-balik keluar masuk, berbisnis di Indonesia, hanya dengan menggunakan visa turis. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari Rob Allyn.