'Hampir Tidak Mungkin, Pemilih Jakarta Capai 85 Persen'
Meski kesadaran politik warga DKI Jakarta dinilai cukup tinggi, namun masih banyak warga DKI Jakarta yang apatis
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski kesadaran politik warga DKI Jakarta dinilai cukup tinggi, namun masih banyak warga DKI Jakarta yang apatis dan tidak peduli terhadap pesta Demokrasi ini.
Bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta hanya menargetkan 75 persen pemilih yang menggunakan haknya. Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, jumlah peserta pemilu di Jakarta tidak mungkin mecapai 85 persen.
"Angka 75 persen kita predikisikan, karena cukup realistis, masyarakat Jakarta itu sudah menjadi masyarakat yang cukup kritis dan cerdas," kata Sumarno, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ia mengayakan, warga Jakarta menggunakan berbagai pertimbangan rasional. Misalnya ketidakpuasan terhadap kinerja partai politik, kinerja wakil rakyat, kinerja pemerintah, dan realisasinya. Kemudian juga melihat partisipasi warga DKI pada Pemilukada Gubernur DKI 2012 lalu yang menunjukkan angka Golput putaran pertama Pemilukada mencapai 36,3 persen, dan pada putaran kedua mencapai 33,2 persen.
Menurut Sumarno, faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku politik warga Jakarta. "Tidak mungkin 85, 90, apalagi 100 persen, mustahil, kita juga sudah sosialisasi kepada warga, mulai dari tatap muka, membentuk relawan demokrasi untuk masuk ke dalam kantong-kantong pemilih, membuat poster, kerjasama di kalangan disabilitas, dan lainnya," ujar Sumarno. (Ahmad Sabran)