Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Partai Islam Ditinggalkan Massa karena Ideologinya Memudar

Pengamat berpendapat, ada banyak faktor yang melatari penurunan suara partai politik berbasis massa Islam.

zoom-in Partai Islam Ditinggalkan Massa karena Ideologinya Memudar
Kompas.com
Ilustrasi Partai-Partai Islam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila pada Pemilu 2014 ini perolehan suara partai politik berbasis massa Islam terpuruk, maka pemikul tanggung jawabnya disebut bukan semata para elite partai tersebut.

Pengamat berpendapat, ada banyak faktor yang melatari penurunan suara partai politik berbasis massa Islam dan menjadi pekerjaan rumah bagi partai-partai itu.

"Di era demokrasi, rakyat memiliki kedaulatan untuk menentukan pemimpin sehingga (penurunan suara partai politik berbasis massa Islam) itu tidak hanya menjadi tanggung jawab elite," kata Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Syaifuddin, di Jakarta, Senin (7/4/2014).

Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Haryanto, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan perolehan suara parpol berbasis massa Islam terus turun sejak Pemilu 1999.

Pertama, kata dia, partai Islam tidak mengoptimalkan nilai pembeda di tengah pasar pemilih.

"Kedua partai Islam gagal mengelola harapan publik," ujar Gun Gun. Dia mengatakan, partai politik berbasis massa Islam pun gagal memfungsikan diri di tengah konstituen. Selain itu, imbuh dia, basis ideologi dalam perjuangan partai-partai tersebut sudah memudar.

Gun Gun juga mengkritik ego sektoral partai politik berbasis massa Islam, sehingga enggan memulai komunikasi politik di antara mereka.

Berita Rekomendasi

Padahal, komunikasi tersebut diperlukan untuk membangun kekuatan riil. "Kenyataannya partai-partai Islam hanya menjadi pelengkap penderita dari partai-partai besar," ucapnya.

Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan FISIP Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar, berpendapat persoalan-persoalan yang dijabarkan Gun Gun itu adalah pekerjaan rumah bagi partai politik berbasis massa Islam.

"Dalam berbagai survei yang kami lakukan, ketertarikan para pemilih, terutama pemilih muda, terhadap partai-partai Islam itu sangat rendah," ujar dia.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas