3 KPPS Meninggal Saat Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pemungutan suara Pemilu Legislatif 9 April 2014 menyimpan duka.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN, JAKARTA - Pemungutan suara Pemilu Legislatif 9 April 2014 menyimpan duka. Setidaknya ada tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tiga lokasi, meninggal saat bertugas di Tempat Pemungutan Suara.
"Ketua KPPS di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur meninggal dunia setelah pingsan di saat pemungutan suara," ungkap komisioner KPU, Sigit Pamungkas, kepada wartawan di Gedung KPU, Menteng, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Anggota KPPS lain adalah yang bertugas di TPS 9 di Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Anggota KPPS ini bernama Yusirwan. Ia meninggal dunia pada pukul 19.00 WIB, ketika sedang melakukan penghitungan suara.
"Selain itu ada Ketua KPPS untuk TPS 15 di Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Yang bersangkutan meninggal ketika sedang menjalankan tugas penghitungan suara," tambah Sigit.
Dalam pantauan Tribunnews.com di sejumlah TPS, petugas KPPS mengalami kerumitan dalam proses perhitungan suara, sehingga memaksa mereka bekerja ekstra. Tak sedikit dari mereka baru pulang tengah malam setelah merampungkan perhitungan dan membuat berita acara.
"Baru kali ini nih Pemilu serumit ini.Saya berkali-kali jadi petugas KPPS, baru Pemilu ini menghitung dan merekap sampai tengah malam baru selesai," ujar Ketua KPPS 103 Harya Sumanta yang berada di Griya Lembah Depok, Sukmajaya, Depok pada Kamis (10/4/2014) dinihari.
Tak sampai di situ saja tugas petugas KPPS selesai. Begitu menuntaskan perhitungan dan membuat rekap serta berita acara, petugas KPPS harus mengantar hasil perhitungan suara ke Kelurahan.
"Tadi pagi saya menemani Pak Harya untuk serahin kotak suara di Kelurahan sampai jam 02.00 pagi. Itu pun yang antre masih banyak banget dari TPS-TPS lain untuk serahin ke kelurahan," ujar Mamat, seorang petugas komplek Griya Lembah yang ditugaskan ikut mengantar kotak suara ke Kelurahan.
Sugito, Ketua KPPS 102 di Griya Lembah Depok juga mengeluhkan rumitnya menghitung dan membuat rekapitulasi perhitungan suara di tingkat TPS. "Jadi ribet. Calegnya banyak banget dan harus direkap masing-masing caleg dan partainya," ujar Sugito.
Petugas KPPS 103, Ario Agung menuturkan, karena baru tengah malem pulang dari KPPS,maka ia memutuskan tidak bekerja hari ini. "Fisik saya benar-benar terkuras. Jadi hari Kamis ini pilih Raker, yaitu Ora Kerja," katanya sambil bercanda.