TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil pemilihan umum yang diperoleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat lebih besar jika Jokowi didukung penuh.

Hal tersebut dikatakan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti dalam diskusi di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Ikrar menambahkan, setelah pendeklarasian Jokowi sebagai calon presiden, tidak ada kampanye yang masif menonjolkan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kampanye di media tidak ada kalimat yang jelas menegaskan saya Jokowi calon presiden dari PDI perjuangan," tutur Ikrar.

Pengamat politik senior ini juga mengatakan bahwa partai pemenang pemilu 1999 tersebut lebih menonjolkan Megawati dan Puan Maharani ketimbamg Jokowi.

"Masih ada di Internal sendiri yang tidak setuju Jokowi sebagai Capres," ucap Ikrar.

Selain itu tambahnya bahwa yang akan menghancurkan PDI P bukan lah serangan dari partai lain melainkan internal partai sendiri.(Taufik Ismail)