TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tergerusnya suara Partai Demokrat mencapai lebih 50 persen adalah tanggungjawab penuh SBY selaku Ketua Umum Demokrat.

"Ini kegagalan serius, rakyat tidak percaya lagi kepada SBY," tegas pengurus Perhimpunan Perjuangan Indonesia (PPI) Sri Mulyono kepada Tribunnews.com, Kamis (10/4/2014).

Menurut Sri Mulyono, ada beberapa faktor yang memengaruhi merosotnya suara Demokrat yang berada di angka 9 persen.

"Pertama, pemerintahan SBY yang dianggap gagal meningkatkan kesejahteraan rakyat," lanjut Sri Mulyono

Kedua, karena rangkap jabatan SBY menjadi presiden sekaligus ketua umum Demokrat. "Ketiga, dinasti dalam PD dan terakhir karena korupsi," lanjut Sri Mulyono.

Menurut Sri Mulyono, SBY Gagal mempertahankan prestasi yang telah ditorehkan Subur Budhisantoso dan Hadi Utomo, sebagai Ketua Umum pendahulunya. Padahal SBY punya modal sangat besar untuk sekedar mempertahankan prestasi Demokrat.

"Dengan 148 anggota DPR RI dan ribuan anggota DPRD tingkat I dan II, ditambah dirinya sebagai Presiden RI, harusnya Demokrat minimal bertahan," lanjut Sri Mulyono.

Jika dengan modal demikian besar SBY gagal, maka pada pemilu 2019, Demokrat bisa hilang dari peredaran.