Ganang Soedirman: Indonesia Butuh Pemimpin Tegas dan Merakyat
Dirinya berharap sosok itu bisa dimunculkan saat pemilihan umum presiden 2014 Juli mendatang.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Rendy Sadikin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Panglima Besar Soedirman, Ganang Soedirman, menilai saat ini Indonesia membutuhkan sosok tegas dan merakyat. Dirinya berharap sosok itu bisa dimunculkan saat pemilihan umum presiden 2014 Juli mendatang.
Ganang menuturkan, saat ini, Indonesia tengah mengalami masa keterpurukan dimana banyak sekali pejabat-pejabatnya melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut membuat rakyat semakin menderita dan merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah.
"Mereka itu tidak tahu jika rakyat secara tidak langsung menggaji mereka lewat pembayaran pajak, namun yang terjadi apa, mereka mengkhianati rakyat dengan melakukan korupsi," kata Ganang dalam keterangan persnya, Rabu (16/4/2014).
Ganang memiliki impian pemimpin Indonesia ke depan bisa seperti era tahun 50-an yang pro-kepada rakyat. Dimana semua pemimpinya mementingkan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi.
"Saya merindukan sosok pemimpin kita seperti tahun 50-an, jaman itu, Soedirman tidak sendiri, ada Soekarno, ada Hatta, tapi tiga orang ini ngga pernah menyatakan Indonesia itu saya, ada yang bilang bapak bangsa kita si A, atau bapak bangsa kita si B, semua itu bapak bangsa kita, bukan cuma A atau B," tuturnya.
Saat ditanya mengenai sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia sekarang ini, pria 50 tahun itu menyebutkan nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai kandidat pemimpin Indonesia ke depan. Menurutnya dua orang ini memiliki kekuatan untuk memajukan Indonesia.
"Jokowi itu merakyat sedangkan Prabowo memiliki sifat yang tegas. Kedua hal itu sangat dibutuhkan bangsa Indonesia sekarang ini, tidak bisa dipungkiri Indonesia masih membutuhkan sosok pemimpin dari kalangan militer," ujarnya.
Namun dirinya enggan disebut memihak salah satu kandidat capres tersebut, menurutnya hal tersebut bisa dilihat dari keadaan Indonesia sekarang ini seperti apa. Ia pun meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk menurunkan ego masing-masing guna menjadikan membangun Indonesia lebih baik.
"Beberapa waktu lalu ada pemberitaan yang menyebutkan saya mendukung Jokowi sebagai capres, sebenarnya tidak seperti itu. Saya disini sebagai warga negara Indonesia yang netral tidak memihak siapa pun," tegasnya.
"Saya berharap yang berkepentingan untuk menurunkan egonya. Namun semuanya saya serahkan kepada pihak yang terkait maunya bagaimana," tandasnya.