TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) terpecah menanggapi perolehan suara Partai besutan Aburizal Bakrie (ARB) dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 yang baru kelar digelar 9 April lalu.

Ketua Umum AMPG, Yorrys Raweyai menilai hasil yang diperoleh Golkar jeblok dan jauh dari target yang ditetapkan 25-26 persen. Karena itu perlu segera dilakukan evaluasi.

Hal ini berbeda dengan pandangan Ketua AMPG Pahlevi Pangeran. Malah menurut Pahlevi hasil perolehan suara yang dicapai Golkar dibawah ARB jauh lebih baik dibanding 2009 lalu.

"Suka tidak suka bahwa kepemimpinan Aburizal Bakri sebagai ketua umum sudah berhasil ini terbukti dengan perolehan suara Pileg yang naik dibandingkan dengan hasil pileg 2009," tutur Ketua AMPG ini di Pulau Dua Resto, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

"Kalau dibanding pemilu 2009, ada kenaikan. Ini ada beberapa faktor kendala diluar maupun didalam Golkar yang harus menjadi catatan. Karena banyak partai besar yang justru mengalami penurunan, justru Gokar yang bisa mempertahankan suara bahkan ada kenaikan," ujarnya.

Apalagi, kata dia, kalau dilihat dari perolehan suara partai-partai besar. Terlihat banyak partai yang turun perolehan suaranya.

Ditambahkannya, sebelum menggelar Konpresi pers AMPG hari ini, dia juga memantau pertemuan AMPG yang hanya dihadiri beberapa orang dan tidak qourum.

Karena ingin mengetahui apa yang maksud dan akan disampaikan oleh ketua umum AMPG, mendorong Pahlevi untuk hadir dalam konferensi pers yang juga dihadiri Wakil Ketua Umum AMPG, Tantowi Yahya.

"Kalau dilihat dari rilis yang disampaikan menurtnya masih wajar soal evaluasi Pileg," tuturnya.

Lebih jauh dia katakan, seluruh komponen Partai Golkar harus bisa menjaga konstituen dan pendukung. Karena itu diharapkan seluruh keluarga besar Partai tetap bisa menjaga isu-isu negatif yang menggoyang ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB).

"Jadi harus dicatat juga keberhasilan kepengurusan partai Golkar yang sekarang. Hikmahnya dengan hasil capaian Golkar saat ini jangan sampai pencapresan Golkar sampai gagal," ujarnya.

Dia juga tegaskan, pencapresan ARB sudah Final. "Nah sekarang tinggal bagaimana strategi untuk mencari Cawapres bagi Ical," katanya.