Jokowi Klaim Masyarakat Jakarta Setuju Dirinya Maju Capres
Jokowi yang juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan logika yang ia sebutkan tadi bukan berdasarkan asumsi.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengklaim masyarakat Jakarta secara mayoritas mendukung dirinya maju sebagai calon presiden.
"Karena hitungan logika, kalau logika masyarakat Jakarta tidak setuju Jokowi capres, mestinya PDI Perjuangan kemarin kalah total," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi saat berpidato dalam acara peresmian Rumah Koalisi Indonesia Hebat di kediaman Pemilik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo di Jalan Mangun Sarkoro Nomor 69, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).
Jokowi yang juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan logika yang ia sebutkan tadi bukan berdasarkan asumsi. Fakta yang ia sebutkan, partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih ini menang 300 persen di Jakarta.
"Kenyataannya di DKI Jakarta menang 300 persen. Saya hanya ingin beri gambaran saja yang belum disampaikan," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) mengadakan aksi di depan kantor Balaikota DKI Jakarta, di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014). Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk menuntaskan masa jabatannya sekaligus menepati janji-janji kampanye yang pernah ia ucapkan.
Dalam press release-nya, APJ mengutip 13 berita di media online yang berisikan janji Jokowi. Salah satunya dicuplik dari portal kompas.com di mana mantan Walikota Solo ini mengatakan akan memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014.
Ketua APJ Aslih Ridwan mengatakan menjadi presiden memang merupakan hak pribadi Jokowi. Namun, aliansinya ingin mengingatkan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini untuk tidak mengingkari janjinya dan tergiur jabatan lain.
Dalam aksinya, APJ hendak menyerahkan lima roti buaya yang melambangkan kesetiaan pada Jokowi. Namun, roti khas Jakarta ini tidak diterima oleh perwakilan gubernur.
Masa APJ yang berjumlah sekitar 30 orang didominasi perempuan. Beberapa dari mereka berorasi di atas truk berwarna biru yang diparkir persis di depan gerbang balaikota. Belasan personil kepolisian berjaga di belakang gerbang ini. Masa mulai membubarkan diri pada pukul 11.45 WIB.