Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JASMEV: Ada Ribuan Relawan Jokowi di Media Sosial

Koordinator JASMEV, Kartika Djoemadi, menegaskan,Jokowi tidak pernah secara khusus membayar pasukan cyber di media sosial.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in JASMEV: Ada Ribuan Relawan Jokowi di Media Sosial
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO/FX ISMANTO
DEE KARTIKA DAN BUDI PROJO - Dyah Kartika Rini Djoemadi akrab dipanggil Kartika Djoemadi atau dikenal Dee Dee Kartika, Koordinator Jokowi Social Media Valunteers (JASMEV) didampingi Budi Arie Setiadi , Koordinator Nasional PDIP Projo, hadir dalam acara Dialog dan Livechate bersama Tribun Jakarta, Kamis (3/4/2014) yang berlangsung di Kantor Tribun Jakarta. Kedua koordinator relawan ini siap perang membantu Capres PDIP Gubernur DKI Jokowi menang menjadi Presiden RI ke-7. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi pernyataan Politisi Gerindra Fadli Zon yang menuduh bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo menggunakan pasukan cyber di Social Media, Relawan Jokowi di Social Media atau Jokowi Advanced Social Media Volunteers (JASMEV) angkat bicara.

Koordinator JASMEV, Kartika Djoemadi, menegaskan,Jokowi tidak pernah secara khusus membayar pasukan cyber di media sosial. "Relawan Jokowi di media sosial itu banyak sekali. Ribuan jumlahnya dan tersebar di semua kanal media sosial. Para relawan itu tidak ada yang dibayar," ujar Kartika dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Selasa (22/4/2014).

"JASMEV merupakan wadah relawan Jokowi di media sosial yang bersifat longgar dan terbuka. Setiap anggota mempunyai jaringan relawannya masing-masing dan dipersilakan mengibarkan bendera komunitasnya masing-masing" tegas Kartika.

Lanjutnya lagi, JASMEV bersinergi dengan banyak komunitas relawan Jokowi yang lain, di media sosial. Keunikan JASMEV, imbuhnya, adalah seluruh anggota adalah "Real" dan bukan BOT. Alhasil, kredibilitasnya jauh lebih tinggi ketimbang buzzer yang dibayar khusus untuk kampanye.

Fenomena istilah Panasbung atau Pasukan Nasi Bungkus itu ada sejak adanya perang dukungan di media sosial saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu. Saat itu, lanjut Kartika, kubu Fauzi Bowo memang menyewa banyak buzzer untuk berkampanye secara khusus melawan relawan Jokowi yang berjumlah ribuan.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas