Akbar Faisal: Saya Saksi Kebrutalan Pemilu 2014
Beruntung, perolehan suara Akbar mampu mengantarnya duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai NasDem Akbar Faisal menyebut pemilu legislatif 2014 adalah pemilu paling brutal yang pernah diikutinya. Beruntung, perolehan suara Akbar mampu mengantarnya duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019.
Akbar mengatakan ada persoalan serius dalam pemilu 2014. Menurutnya, jika dia sampai lengah sedikit saja saat pemilu legislatif kemarin, bisa saja ia tidak jadi duduk sebagai anggota dewan di Senayan.
"Ini pemilu paling brutal. Saya sendiri adalah saksi dari kebrutalan itu. Beruntung saya bisa dapat kursi. Lengah sedikit saja, lewat itu," cetus Akbar di kantor DPP NasDem, Senin (28/4/2014).
Mantan politisi Partai Hanura itu menuturkan politik uang dan sembako mengalahkan peraturan mengenai pemilu yang tertuang dalam UU nomor 8 tahun 2012. Pemilu tahun ini, kata Akbar, tidak bisa diprediksi meski sudah dilakukan survei sekalipun.
"Di pemilu legislatif ini tidak bisa diprediksi. Hasil polling menjadi tidak berlaku karena yang berlaku adalah siapa yang punya uang," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.