TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Willy Aditya menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) lamban dalam penyelesaian rekapitulasi suara partai politik.

Menurutnya, hal itu akan menimbulkan banyak praduga dari berbagai pengalaman yang lalu.

"KPU tidak mampu menyelenggarakan Pemilu sesuai tahapan yang telah direncanakan. Jika KPU yang tidak mampu berarti ada masalah dalam proses seleksi oleh Pansel. Padahal secara anggaran pemilu kali ini mencapai 18 triliun," kata Willy saat dihubungi wartawan, Kamis (8/5/2014).

Willy menuturkan, lambannya penyelesaian rekapitulasi itu tak lepas dari banyaknya pelanggaran yang ditemukan saat proses pemungutan suara.

Menurutnya, Nasdem tak ragu untuk membawa masalah kecurangan itu ke Mahkamah Konstitusi dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Kita akan bawa masalah kecurangan ini ke MK dan DKPP. Masih banyak kasus yang tidak terselesaikan," ujarnya.

Lebih jauh, Willy mengatakan, keterlambatan rekapitulasi tersebut dinilainya ada kekuatan besar yang berusaha mengulur proses penghitungan suara. Menurutnya, dengan molornya penghitungan suara sehingga legitimasi Pemilu menjadi lemah.

"Nasdem masih berharap KPU mampu menyelesaikan pekerjaan (rekapitulasi) sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Kita menginginkan azas adil dalam semua proses," katanya.