TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Satu di antara Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado nonaktif, Marthen Tombeg menyatakan, dia "wait and see" dengan hasil penghitungan suara ulang yang berlangsung di SMK Negeri 2 Manado.

Baginya dilaksanakannya penghitungan suara ulang bukan serta merta kesalahan KPU Manado. "Harus dikaji lagi benang merah kesalahannya dari mana atau dari tingkatan mana. Tapi penghitungan ulang sudah sesuai undang-undang yang berlaku dalam pemilihan umum," katanya.

Tombeg menuturkan, ia sebenarnya enggan berbicara dengan media, karena selama ini berita-berita yang disajikan selalu memojokkan KPU Manado. "Harus ada berita yang berimbang mengenai pemilu legislatif 9 April dan jangan selalu menyalahkan kami," katanya.

Saat ditanya mengenai aktivitasnya setelah dinonaktifkan dari KPU Manado, Tombeg sedikit senyum "Tidak perlu tahulah aktifvitas saya," ujarnya dengan ramah.

Ia berharap penonaktifkan sementara oleh KPU Sulut segera berakhir agar ia bisa menjalankan tugas seperti biasa. Bagaimanapun katanya ini adalah tanggungjawab yang harus diselesaikan.

Sedangkan Ketua KPU Manado nonaktif, Jean Maengkom saat dihubungi melalui telepon selular tak diangkat. Begitu juga saat wartawan mengirim pesan singkat tak kunjung dibalas.

Sementara itu, personel Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Dr Tommy Sumakul saat bersua dengan wartawan enggan berkomentar lebih. '' Saya belum bisa mengomentari, besok (hari ini) baru saya bisa bicara, '' ujarnya mengelak saat Tribun Manado menyakan sikap DKPP dengan penghitungan ulang yang sedang berlangsung tersebut.