Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat Sebut Golkar yang Comot Pramono Edhie

"Kalau Pramono, iya mereka yang menyebut," kata Syarief di Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Demokrat Sebut Golkar yang Comot Pramono Edhie
Tribunnews.com
Aburizal Bakrie dan Pramono Edhie Wibowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa Partai Golkar-lah yang memilih peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, untuk diusung sebagai bakal calon wakil presiden koalisi poros ketiga.

Dengan demikian, muncullah wacana untuk memasangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri dengan Pramono dalam pilpres mendatang.

"Kalau Pramono, iya mereka yang menyebut," kata Syarief di Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Wacana memasangkan Aburizal dengan Pramono Edhie ini muncul dalam pertemuan Tim 6 yang terdiri dari perwakilan Golkar, yakni MS Hidayat, Agung Laksono, dan Idrus Marham; serta perwakilan Demokrat, yakni Syarief Hasan, Jero Wacik, dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Kendati demikian, Syarief menegaskan bahwa koalisi Demokrat dengan Golkar ini kemungkinan belum final. Belum ada titik temu di antara kedua partai mengenai calon presiden yang akan diusung.

Menurut Syarief pula, Partai Demokrat menginginkan Menteri Perindustrian MS Hidayat untuk diusung sebagai bakal calon presiden. Sementara itu, opsi yang diajukan Partai Golkar sebagai bakal capres adalah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.

Menteri Koperasi dan UKM itu juga mengatakan bahwa Demokrat tidak memiliki posisi tawar untuk memilih capres, mengingat perolehan suaranya dalam pemilu legislatif hanya 10,19 persen.

Berita Rekomendasi

Jika berkoalisi dengan partai yang perolehan suaranya lebih tinggi, kata Syarief, maka partai yang lebih tinggi itulah yang berhak mengajukan capres.

Dalam kerja sama politik, menurut Syarief, Demokrat hanya bisa menawarkan nama-nama untuk diusung sebagai cawapres. Ada 11 nama peserta Konvensi Capres Partai Demokrat yang dinilainya patut dipertimbangkan, termasuk pemenang konvensi, Dahlan Iskan.

"Kalau menentukan cawapres, silakan capresnya, kami hanya mendorong. Misalnya, dari 11 itu, ada kader B, kami lihat kader ini bagus, ya silakan," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas