Pengamat: Nasionalisasikan Perusahaan Asing, Prabowo Bisa Terpental
"Tidak akan mudah nasionalisasi, bahkan bisa terpental. Amerika itu punya kilang minyak di mana-mana," ujar Didik, Rabu (21/5/2014).
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Prabowo Subianto selalu berapi-api bila berbicara soal nasionalisasi ekonomi, terutama nasionalisasi perusahaan asing.
Namun, menurut pengamat ekonomi Didik J Rachbini, nasionalisasi yang selalu dibicarakan Prabowo sulit dilakukan karena besarnya kekuatan asing dalam perekonomian Indonesia saat ini.
Menurut Didik, jika tetap berusaha melakukan nasionalisasi perusahaan asing, Probowo bisa saja terpental sendiri. "Tidak akan mudah nasionalisasi, bahkan bisa terpental. Amerika itu punya kilang minyak di mana-mana," ujar Didik, Rabu (21/5/2014).
Didik menjelaskan, kebijakan-kebijakan radikal dalam ekonomi Indonesia saat ini tidak mungkin dilakukan. Menurut dia, APBN yang terbebani subsidi tidak akan mampu dipakai untuk merealisasikan janji-janji calon presiden saat ini, termasuk nasionalisasi ekonomi.
Merajalelanya Amerika pada sektor penambangan saat ini merupakan bukti bahwa ekonomi Indonesia dikuasai oleh pihak asing. Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat tidak perlu berharap banyak pada terjadinya perubahan radikal di sektor ekonomi.
"Jangan berharap juga ada sektor-sektor tertentu yang dimajukan karena perubahan radikal itu tidak akan mungkin," tandas Didik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.