Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pesta Demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, tinggal beberapa minggu lagi.
Setiap warga negara diberikan haknya untuk memilih dan menentukan calon pemimpin bangsa kedepan, sesuai dengan harapan dan cita-cita rakyat Indonesia.

Pemilu sebagai instrumen demokrasi dan upaya membangun perubahan kondisi bangsa yang lebih baik menjadi penting maknanya bagi bangsa Indonesia yang masih berada dalam kondisi memprihatinkan saat ini.

Arif Bawono, Ketua Pengurus Daerah IX Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) DKI Jaya menilai, adalah hak politik individual warga negara dalam mengambil keputusan dan peran masing-masing untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut.

"Dalam hal ini, penegasan sikap sangat penting agar dinamika dan wacana yang berkembang dalam ormas kepemudaan saat ini tetap berjalan normal, sehat dan dinamis. Langkah ini ditempuh untuk mempertahankan jati diri serta tradisi GM FKPPI PD IX DKI JAYA sebagai ormas kepemudaan yang bersikap netral dan independen dalam konteks percaturan politik praktis," kata Arif dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (27/5/2014).

Dirinya menjelaskan, ketegasan sikap tersebut berpegang teguh pada aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GM FKPPI.

"Bahwasanya GM FKKPI adalah organisasi kemasyarakatan pemuda yang bersifat independen," tegasnya.

Arif menjelaskan, sejak era reformasi bergulir, GM FKPPI telah memperbaiki eksistensi serta jati dirinya. Perubahan sikap dan penampilan GM FKPPI inilah yang membuat kembali diterima secara baik ditengah masyarakat .

"GM FKPPI diharapkan tetap terbuka menerima kritik, berbenah diri dan mau memperbaiki kesalahan dan kekeliruannya di masa lalu. Dengan cara ini sebagai ormas kepemudaan, dapat kembali eksis dan memiliki otoritas penuh untuk memperjuangkan cita-cita luhur dalam menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia," jelasnya.

Untuk itulah, kami atasnama GM FKPPI PD IX DKI JAYA, berdasarkan hasil rapat jajaran Pengurus Daerah beserta Pengurus Cabang GM FKPPI PD IX DKI JAYA, dituntut berani mengeluarkan sikap dan rekomendasi politik yang berdimensi strategis dan visioner.

Rekomendasi ini adalah mempertegas netralitas dan independensinya khususnya dalam menghadapi pertarungan politik dalam Pilpres 2014. Dan tidak terjebak oleh politik praktis yang dapat mengancam dan berpotensi memecah belah kekuatan keluarga besar GM FKPPI khususnya.

Netralitas dan independensi tersebut sebagai sikap organisasi (institusional), sehingga siapa pun tidak diperbolehkan membawa GM FKPPI PD IX DKI JAYA, khususnya untuk dijadikan legitimasi demi mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.

"Setiap upaya dukung-mendukung capres-cawapres dengan mengatasnamakan GM FKPPI PD IX DKI JAYA haruslah dilihat sebagai penyelewengan institusi sehingga patut diberi sanksi," katanya

Sikap netral GM FKPPI PD IX DKI JAYA dalam situasi politik saat ini adalah sebagai langkah paling tepat dan fleksibel. Melalui cara ini menjadi terbebas dari konflik kepentingan politik yang setiap saat dapat meledak dan memecah-belah keutuhan keluarga besar GM FKPPI.

Lebih lanjut dirinya berharap, GM FKPPI PD IX DKI JAYA mampu menyatukan tekad bersama dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih maju, damai, adil dan sejahtera.

"Tekad ini bisa diwujudkan jika GM FKPPI PD IX DKI JAYA benar-benar menjadi Ormas kepemudaan yang netral, independen serta mandiri dan berkonsentrasi dalam melestarikan tradisi budaya ber-Pancasila sebagai ideologi bangsa yang bermartabat," lanjutnya.