TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Rapat Harian DPP Ormas MKGR yang diadakan di kantornya di bilangan Bendungan Hilir, Rabu (28/5/2014) lalu yang dipimpin oleh Sekjen MKGR Bejo yang memutuskan mendukung pasangan Capres Prabowo-Hatta adalah tidak sah.

Demikian dikemukakan, Zainal Bintang, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR, dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2014).

"Selain karena rapat itu tidak korum juga rapat tersebut tidak dihadiri Ketua Umum Priyo Budi Santoso. Ketika berbicara dengan Zainal Bintang Jumat (30/5/2014) malam via HP, Priyo mengaku dirinya memang tidak hadir dalam rapat tersebut," kata Bintang.

Rapat hanya dipimpin oleh Bejo,Sekjen Ormas MKGR. Dihadiri hanya kurang lebih 30 orang, termasuk Irsyad Sudiro dan Mukhsin Ridjan dari unsur Dewan Pertimbangan Ormas MKGR.

Mekanisme pengambilan keputusan yg bersifat strategis harus sesuai AD/ART, yang mengharuskan keputusan baru dianggap sah apabila melalui rapat harian yang korum, lalu hasil rapat tersebut harus dibawa dalam rapat pleno (lengkap) yang korum, maka barulah bisa dinyatakan sebagai keputusan organisasi yang legitimate.

Menghimbau kepada pasangan Capres Prabowo-Hatta supay berhati-hati menerima sebuah pernyataan dukungan. Khususnya dari mereka yang mengaku pengurus Ormas MKGR. Sebaiknya meneliti lebih dulu keabsahan dukungan tersebut apakah sesuai AD/ART.

Sebab kalau Prabowo gegabah hal itu akan menkadi blunder.

Sejumlah pengurus dan kader Ormas MKGR se-Indonesia sudah siap-siap akan mengadakan Mubes Ormas MKGR yang dipercepat untuk menggantikan Priyo Budi Santoso yang dianggap selama ini gagal memimpin Ormas MKGR dan itu terbukti karena Priyo sendiri tidak lolos jadi caleg dari Dapil di Jatim.