Komandan Harus Pastikan Satuannya Teguh Menjaga Netralitas Prajurit
"Peranan komandan masing masing kesatuan yang teguh dalam memberikan penjelasan Presiden dan Panglima TNI tentang sikap netral," ujar Supiadin.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Asisten Operasi Panglima TNI Supiadin Aries Saputra meminta aparat TNI patuh, dan teguh menjaga netralitasnya dalam pelaksanaan pemilu. Menurutnya, peran komandan harus memastikan netralitas anggotanya.
"Peranan komandan masing masing kesatuan yang teguh dalam memberikan penjelasan Presiden dan Panglima TNI tentang sikap netral," ujar Supiadin kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2014).
Pernyataan Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Jawa Barat ini menanggapi pemberitaan adanya oknum anggota Babinsa yang melakukan penggiringan opini warga untuk memilih calon presiden dan wakil presiden tertentu saat melakukan pendataan di Jakarta Pusat.
Supiadin menilai peran komandan terhadap anak buahnya di kesatuan sangat penting. Ia meminta semua unsur TNI aktif harus netral dan dilarang memberikan dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Ia menceritakan pengalamannya selama bertugas tak pernah menggiring orang lain memilih satu calon, termasuk kepada istri dan anaknya. Ia memilih netral dan itu dipegangnya hingga menjadi calon anggota DPR RI dari Partai NasDem.
"Bahkan ketika saya menjadi caleg, tak pernah mendatangi asrama. Jangankan asrama, saya tak pernah bertemu Babinsa, Danramil atau lainnya. Karena saya tak mau mereka tersinggung. Saya menghargai mereka. Pepabri pun saya tidak bertemu," terangnya.
Sekalipun masuk dalam arena, Supiadin memilih bersaing dengan selalu menjunjung tinggi sportifitas agar nantinya tidak menimbulkan permusuhan. "Dengan bertanding sportif, kita bisa bersanding. Karena pertandingan ini sifatnya sementara." sambungnya.