Gagal Manfaatkan Debat Prabowo Bisa Tersandung
"Dengan mempertimbangkan sisa waktu hanya sekitar tiga minggu lagi, sulit bagi Prabowo untuk membuat perubahan berarti," tandasnya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden baik Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK harus memanfaatkan forum debat tersisa yang sudah disediakan Komisi Pemilihan Umum.
Hasil survei Cyrus menunjukkan, dari 1500 responden ada sebanyak 30 persen pemilih menjadikan forum debat sebagai pertimbangan untuk memilih siapa capres dan cawapres pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 nanti.
Elektabilitas Prabowo-Hatta dalam survei yang digelar sepanjang 25 sampai 31 Mei hanya mencapai 41,1 persen, sedangkan Jokowi-JK meraih 53,6 persen. Terdapat selisih 12,5 persen antara kedua pasangan itu.
"Bagi Prabowo Subianto, adanya 30 persen pemilih yang mempertimbangkan debat adalah peluang besar. Sayangnya, sepertinya gagal dimanfaatkan pada acara debat putaran pertama," tutur Hasan di resto d'Consulate, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014).
Hasan menyebutkan tidak ada kejutan dari pasangan Prabowo-Hatta dalam debat pertama di Balai Sarbini, Senin (9/6/2014). Prediksi Cyrus soal elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 41,1 persen dan Jokowi-JK sebesar 53,6 persen, tapi tidak akan berubah jauh.
Dalam survei tersebut angka pemilih mengambang tersisa sekitar 5 persen. Dari angka itu, preferensi pemilih tetap bisa dipetakan lewat instrumen lanjutan. Sekitar 2,9 persen cenderung memilih Jokowi-Jk, sementara 0,8 persen cenderung memilih Prabowo-Hatta, dan sisanya tetap merahasiakan pilihannya.
Periode survei November 2013-Februari 2014, Februari-Mei 2014, elektabilitas Prabowo pada pertanyaan terbuka meningkat dari 11 persen menjadi 16 persen, sekarang 38 persen. Hal sama dialami Jokowi. Pada periode yang sama ia mendapatkan elektabilitas terbuka 28 persen, 27 persen, dan 51 persen.
"Jadi kedua tokoh ini sebenarnya sama-sama mengalami kenaikan, terutama setelah kandidat mengerucut menjadi dua pasangan saja. Oleh sebab itu, dengan mempertimbangkan sisa waktu yang hanya sekitar tiga minggu lagi, sulit bagi Prabowo untuk membuat perubahan berarti," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.