Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netralitas Moderator Debat Pilpres Kedua Diragukan

Penunjukan Prof Ahmad Erani Yustika sebagai moderator Debat Capres tahap kedua, Minggu (15/6/2014), disoal seorang Tim Pemenangan Prabowo-Hatta

Editor: Sugiyarto
zoom-in Netralitas Moderator Debat Pilpres Kedua Diragukan
sidomi
La Nyalla Mattalitti 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Penunjukan Prof Ahmad Erani Yustika sebagai moderator Debat Capres tahap kedua, Minggu (15/6/2014), disoal seorang Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, La Nyalla Mattalitti.

Menurut La Nyalla, pihaknya mencurigai netralitas Erani karena Dosen Ekonomi Universitas Brawijaya (UB) Malang tersebut dan dituding dekat dengan PKB yang jadi salah satu partai pendukung pasangan Jokowi-JK.

Selain itu, Erani juga diduga pernah menjadi tim sukses Jusuf Kalla saat Pilpres 2009 lalu.

“Kecurigaan terhadap Prof Ahmad Erani Yustika disampaikan oleh sejumlah alumni Universitas Brawijaya ke saya, yang juga sama-sama alumni Brawijaya,” ujarnya, Kamis (12/6/2014).

Ketua Umum KADIN Jatim ini lantas menunjukkan SMS yang dikirimkan alumni UB kepadanya.

“Assalamualaikum Tjak Nyalla , konco2 UB Prihatin lan kudu lapor panjenengan sbg alumni UB yg dkng Prabowo Hatta , info krg bagus :Moderator Debat ke 2 Capres cawapres Prof. Ahmad Erani Yustika dari Universitas Brawijaya "Patut Dicurigai". Ada indikasi soalnya bocor pada kubu Jokowi JK karena Ahmad Erani adalah kader PKB (tmsk orang tuanya) dan sering diminta sebagai staf ahli fraksi PKB di pusat dan propinsi Jatim. Seluruh civitas academica Fakultas Ekonomi tahu tentang hal ini. Demi kejujuran dan keterbukaan dan tegak nya keadilan di indonesia agar direconfirm info ini pada dekan Fak Ekonomi UB Bpk. Prof. Candra fajri atau pejabat UB lainnya. Slamat berjuang untuk Indonesiaku”.

Selain itu, La Nyalla juga mendapat informasi, bahwa Erani merupakan salah satu anggota tim sukses pasangan Jusuf Kalla (JK) - Wiranto pada Pilpres 2009.

Nama Erani masuk dalam tim kajian yang dipimpin Thomas Suyatno. Selain dia, ada juga nama Wahyu Dewanto, Harry Azhar Azis, Fadhil Hasan, dan Ferry Mursyidan Baldan.

Untuk itu, kata La Nyalla Mattalitti, pihaknya menuntut agar Prof Erani yang menjadi moderator Debat Pilpres tahap kedua benar-benar dapat bersikap netral 100 persen dan tak membocorkan soal debat capres tahap kedua.

"Sebagai intelektual dengan gelar Profesor, saya yakin Prof Erani paham apa risiko pada kredibilitasnya jika tak bisa bersikap netral. Makanya saya berharap beliau benar-benar dapat bersikap netral," tegasnya.

Dikonfirmasi wartawan, Prof Erani memilih bungkam ketika ditanya apakah benar pada Pilpres 2009 dirinya masuk jadi tim sukses JK-Win. "Saya tidak boleh bicara dengan media oleh KPU," jawabnya.

Pihaknya, kata Erani, tidak akan berkomentar banyak daripada nanti menimbulkan polemik. Meski demikian, penunjukan dirinya sebagai moderator Debat Capres sudah disepakati oleh KPU dan dua tim sukses pasangan Capres.

"Proses penunjukan moderator tentunya sudah disepakati oleh KPU dan tim sukses pasangan Capres. Jika saya dicurigai lebih condong kepada Jokowi-JK, mengapa akhirnya penunjukan saya jadi moderator juga disepakati oleh tim sukses Prabowo-Hatta," tegasnya.

Terpisah, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Prof Chandra Fajri menjamin Prof Erani akan  independen dan netral ketika menjadi moderator Debat Capres kedua.

"Saya yakin Pak Erani akan bertindak profesional, beliau pasti akan menjadi moderator yang netral dalam debat Capres," jaminnya.

Menurut Candra, KPU sebagai penyelenggara debat capres tentunya telah memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih Erani Yustika sebagai moderator. Karena yang menentukan moderator adalah KPU dari berbagai kandidat yang ada.

“Dan tentu moderator yang dipilih adalah orang yang independen, seperti juga KPU yang tentu independen," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas