Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kader PKS Diperintahkan Kampanye dari Rumah ke Rumah

"Lebih baik menyampaikan secara langsung dari rumah ke rumah kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah tentang hal-hal positif dan keunggulan Prabowo."

Editor: Y Gustaman
zoom-in Kader PKS Diperintahkan Kampanye dari Rumah ke Rumah
TRIBUN SUMSEL /ABRIANSYAH LIBERTO
Capres Prabowo Subianto menyapa para warga saat kampanye di Benteng kuto Besak,Palembang,Kamis (12/6/2014). Setelah melakukan kampanye Prabowo melakukan kunjungan ke pasar 16 untuk meyapa warga. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasehat Tim Pemenangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo dan Hatta Jawa Tengah Suryo Prabowo meminta kader Partai Keadilan Sejahtera dan Koalisi Merah Putih melaksakanakan sosialisasi dari rumah ke rumah. Hal ini menurutnya lebih efektif.

"Lebih baik kita menyampaikan secara langsung dari rumah ke rumah kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah tentang hal-hal positif dan keunggulan yang terdapat pada diri Prabowo Subianto," ujar Suryo dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Suryo menambahkan, sosialisasi rumah ke rumah adalah strategi untuk menyikapi aksi perusakan spanduk dan baliho Prabowo-Hatta yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Ia meminta Relawan Prabowo-Hatta tidak terprovokasi kejadian ini.

"Perusakan spanduk tersebut menunjukkan ada kepanikan. Mereka panik karena selama ini Jawa Tengah dianggap menjadi basis mereka," tambah Suryo tanpa merinci siapa yang dimaksud dengan mereka ini.

Ia mengklaim, rakyat di Jawa Tengah mulai sadar kalau Prabowo sebagai capres nomor urut satu ini memiliki darah dari dan keturunan Pangeran Diponegoro.

"Bibit, bebet dan bobot Prabowo ini yang menjadi keunggulan dari capres lain. Jadi tak perlu membanding-bandingkan prestasi Prabowo dengan capres lainnya, karena itu sama saja dengan tindakan pelecehan bagi capres mereka," katanya.

Purnawirawan TNI ini menganggap aksi perusakan spanduk dan baliho tak ubahnya aksi model komunisme dan premanisme. Cara ini, menurutnya, digunakan memicu terjadinya konlfik horisontal di kalangan masyarakat.

Ia meminta, para pendukung Koalisi Merah Putih menyikapi secara dewasa aksi premanisme yang brutal dan provokatif tersebut. "Kita harus membantu aparat keamanan TNI dan Polri dalam mencari para provokator dan menghentikan aksi premanisme ini," seru Suryo.

Pada kesempatan sama, Suryo mengajak seluruh ormas dan OKP Koalisi Merah Putih ikut mengamankan pelaksanaan Pilpres 9 Juli dan mengawal dari TPS sampai dengan rekapitulasi di KPU.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas