Hermawan Sulistyo: Prabowo Hina Gus Dur dan Rakyat Indonesia
"Dan saya yakin sikap dasar Prabowo tak mudah berubah pada saat-saat ini," kata Hermawan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik LIPI Hermawan Sulistyo menilai sikap Prabowo Subianto menghina kaum Nahdliyin dan komunitas pondok pesantren. Pernyataan Prabowo soal Gus Dur buta tersebut melecehkan para simpatisan Gus Dur dan penyandang cacat, bahkan menghina rakyat Indonesia.
"Itu sikap dasar Prabowo: pemarah dan temperamen yang fasis. Pernyataan tersebut amat menghina, merendahkan rakyat Indonesia karena Gus Dur dipilih rakyat Indonesia secara demokratis," kata Hermawan, Jumat (27/6/2014).
Dia menegaskan Prabowo mempunyai sikap dasar diktator dan fasis seperti dalam pembicaraannya yang membandingkan Gus Dur dengan Tony Blair, Bush dan Putin, yang secara fisik lebih sehat dan muda.
"Dan saya yakin sikap dasar Prabowo tak mudah berubah pada saat-saat ini," katanya.
Allan Nairn jurnalis investigasi asal Amerika Serikat mengungkap isi wawancaranya dengan Prabowo Subianto.
Dalam wawancara yang dilakukan dalam kurun Juni-Juli 2001, Prabowo Subianto pernah menyebut Gus Dur Presiden RI yang ketiga sebagai presiden buta.
Ketua Umum Fatayat NU Ida Fauziyah prihatin dengan kabar tersebut. Gus Dur, kata dia, merupakan tokoh yang dihormati semua kalangan di tanah air bahkan dunia internasional. Pernyataan yang tidak semestinya terhadap Gus Dur mestinya tidak keluar dari orang yang berniat memimpin bangsa ini.
Ida menegaskan seluruh Fatayat maupun simpatisan Gus Dur cerdas memilih pemimpin yang paham sejarah dan menghargai para bapak bangsa.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan hal-hal yang tidak bertanggung jawab dan bisa memecah belah bangsa," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.