TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ratusan mahasiswa memadati Kantor KPUD Sleman, Jalan Merbabu, Mberan, Sleman, Sabtu (28/8/2014). Tampak antrean mengular dari depan kantor sampai sepanjang Jalan Merbabu.

Hal itu berkaitan dengan batas akhir pendaftaran Formulir A5 (pindah lokasi coblosan) dari KPUD Sleman. Formulir ini diperuntukkan kepada para calon pemilih yang pada saat hari pencoblosan tidak bisa pulang kembali ke tempat asal mereka.

Kasubag Program Data KPUD Sleman, Aris Ibrahim, memaparkan pihaknya telah menyiapkan 1.000 formulir untuk calon pemilih yang mendaftar pada hari itu.

"Jika dirasa kurang, nanti kami akan perbanyak formulir agar semua calon pemilih bisa terlayani," ujarnya.

Semua input data akan diselesaikan pada hari itu juga, tetapi apabila waktunya tidak memungkinkan, untuk pembagian kartu pemilih dapat diambil Senin (30/6/2014).

Aris menjelaskan pada pencoblosan 9 Juli nanti, para pemilih akan ditempatkan sesuai domisili mereka tinggal saat ini.

"Bila Tempat Pemungutan Suara (TPS) di tempat mereka penuh, maka akan dialihkan ke TPS terdekat," tambahnya.

Mercy Sampa (20), mahasiswi jurusan Sastra Jepang, Universitas Gadjah Mada yang berasal dari Kalimantan Utara mengaku baru bisa mendaftarkan diri pada hari terakhir dikarenakan sebelumnya ada ujian di kampus. Dia memilih untuk rela tetap antre demi mengikuti pemilu nanti.

"Ini adalah pencoblosan kali pertama apalagi ini adalah pemilihan presiden, saya ingin menggunakan hak pilih meskipun tidak bisa pulang kampung," ujarnya. (nto)