TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP berencana memecat Rustrininsih sebagai kader partai berlambang banteng itu. Hal itu muncul setelah Rustriningsih dikabarkan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kita akan kenakan sanksi tegas berupa pemecatan meskipun dengan bergabung dengan Prabowo. Mbak Rustri justru akan menunjukkan arah kekalahan," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika dikonfirmasi, Senin (30/6/2014).

Hasto mengatakan pihaknya memiliki aturan tegas terkait pelanggaran yang dilakukan Rustriningsih. Apalagi Joko Widodo menerima mandat langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden.

"Kita tidak pernah kompromi terhadap pelanggaran yang dilakukan. Sejarah sejak Pilgub Jateng sudah sangat jelas," katanya.

Hasto menyatakan aturan dalam AD/ART PDIP jelas menyebutkan kader tang tidak mengikuti keputusan partai mendapat sanksi tegas berupa pemecatan. Namun, Hasto mengakui surat pemecatan itu belum dilayangkan kepada Rustriningsih.

"Suratnya belum dilayangkan. Ini momentum Bu Rustri menyuarakan suara hatinya. Tapi kalau begitu, partai akan bersikap tegas. Surat sedang diproses," katanya

Rustriningsih merupakan kader PDIP asal Jawa Tengah. Ia sempat menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah mendampingi Bibit Waluyo pada 2008. Rustriningsih sempat diajak Demokrat mengikuti konvensi calon presiden. Namun, ia akhirnya menolak.

Rustriningsih juga tidak dicalonkan PDIP menjadi Gubernur Jawa Tengah pada 2013. PDIP memilih mencalonkan Ganjar Pranowo yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah..