Jokowi Tegaskan Pentingnya Konversi BBM ke Gas
"Harus dikerjakan pemipaan gas dengan hitungan tiga tahun. Kecepatan tinggi, ini sangat menyedot banyak energi," tutur Jokowi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah harus berani memutuskan konversi BBM ke Gas. Pasalnya ketersediaan gas yang melimpah serta harga yang murah.
"Sebetulnya energi yang kita punya melimpah minyak, gas dan panas bungi dan juga energi terbarukan banyak kesempattan yang kita kelola, yang menyangkut minyak, gas, dan panas bumi," kata Jokowi dalam debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014).
Jokowi mengatakan dibutuhkan infrastruktur berkaitan dengan gas. Ia mencontohkan program pemipaan gas ke industri dan perumahan.
"Harus dikerjakan pemipaan gas dengan hitungan tiga tahun. Kecepatan tinggi, ini sangat menyedot banyak energi," tuturnya.
Selain itu, Jokowi memperhatikan peningkatan transportasi massa. Hal itu dilakukan agar energi dapat digunakan seefisien mungkin.
Jokowi juga menyebut energi terbarukan dapat dibangun dengan menggunakan lahan marjinal.
"Sorgum, bisa ditanam. Tapi tidak ada riset yang baik, tidak ada yang memulai, orang tidak masuk, tidak ada pasar. Kalau ada insentif BBM harus juga intensif energi terbarukan," imbuhnya.