Hanura Instruksikan Kadernya Pantau Semua TPS
Baik sebagai saksi resmi pasangan Jokowi-JK maupun saksi informal, para kader dan simpatisan harus aktif meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Jenderal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Dossy Iskandar Prasetyo menginstruksikan kepada semua kader serta simpatisan Hanura di seluruh Indonesia, untuk memonitor dan menjaga semua tempat pemungutan suara (TPS) saat Pilpres digelar Rabu (9/7/2014).
Baik sebagai saksi resmi pasangan Jokowi-JK maupun saksi informal, para kader dan simpatisan harus aktif meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi.
"Kader Hanura harus mengawal proses Pilpres ini termasuk memonitor semua TPS, agar tidak terjadi kecurangan dan Pilpres benar benar menghasilkan pemimpin yg dikehendaki rakyat," kata Dossy, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi JK.
Hal itu dikatakannya saat Buka Puasa Bersama Perempuan Hanura di DPP Hanura, Selasa (8/7/2014).
Dossy menuturkan tidak benar jika ada lembaga survey yang menyatakan 50 persen pemilih Hanura akan memilih pasangan Nomor 1.
"Sebab Hanura sudah menggelar rakorda dari 33 DPD se Indonesia sampaoi PAC dan sepakat memenangkan Jokowi-JK. Mereka juga diminta menyampaikan visi misi Jokowi JK dengan cara door to door untuk pemenangan Jokowi-JK," ujar Dossy.
Ia menuturkan melalui Badan Pemenangan Hanura Untuk Pilpres yang diketuai oleh Mantan Kapolri Jend Pol Purn Chaeruddin Ismail, pihaknya telah menerbitkan ratusan ribu tabloid yang terdiri dari Tabloid Pengemudi untuk para pengemudi taksi, angkot, lalu Tabloid Bahari untuk masyarakat pesisir dan nelayan dan Majalah Anging Mamiri khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan.
"Semua upaya ini kami lakukan untuk sungguh sungguh untuk memenangkan pasangan yg kami yakini dapat merubah Indonesia menjadi Indonesia hebat yaitu Jokowi JK," tegas Dossy.
Mengenai netralitas aparat, Dossy meyakini kecurangan yang mungkin terjadi akan terendus dan terbongkar.
"Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan. Saya melihat sebuah gerakan rakyat yang luar biasa pada Pilpres kali ini baik dari luar negeri, yang begitu antusias maupun fenomena kampanye terakhir di GBK kemarin, yang benar benar dihadiri ratusan ribu massa pendukung sukarela Jokowi JK tanpa bayaran dan mampu menggetarkan GBK. Ini adalah fenomena kebangkitan rakyat," paparnya.(bum)